Pesan terakhir Plt Gubernur DKI Sumarsono untuk Ahok
Sumarsono juga mempersilakan Ahok jika ingin mengubah apa yang telah ditetapkannya selama menjadi Plt Gubernur. Dia mengaku tidak keberatan karena itu adalah hak dan kewenangan Ahok.
Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan kembali menduduki jabatannya sebagai Gubernur Definitif tanggal 11 Februari nanti. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono yang selama tiga bulan menggantikan tugasnya punya pesan khusus untuk Ahok sekembalinya dari masa cuti kampanye.
"Tanggal 11 jam 11 (malam) udah pak Ahok, jadi saya sudah bukan lagi Plt gubernur dan itu konsekuensi dari hukum. Jadi pak Ahok kembali karena belum ada keputusan pemberhentian dari pemerintah pusat. Jadi mau ga mau dia kembali layaknya gubernur lainnya," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (9/2).
Sumarsono juga meminta agar semuanya memperlakukan Ahok sebagai Gubernur sebagaimana mestinya tanpa mempermasalahkan kasus hukum yang saat ini tengah membelit Gubernur Petahana tersebut
"Jadi sebenarnya ini tidak usah dipermasalahkan, toh kalaupun status jangankan tersangka, Gubernur Gorontalo yang posisinya juga tersangka pun, terdakwa, tidak diberhentikan sementara. Karena seperti yang disampaikan pak Menteri Dalam Negeri, karena menunggu kejelasan tuntutan dari JPU yang sebentar lagi akan ditegaskan oleh JPU. Jadi kita belum jelas, apakah mau lima tahun atau lebih dari lima tahun. Kalau lebih lima tahun ya berhenti sementara, kalau kurang dari lima tahun ya gak perlu diberhentikan," terang Sumarsono.
Sumarsono juga mempersilakan Ahok jika ingin mengubah apa yang telah ditetapkannya selama menjadi Plt Gubernur. Dia mengaku tidak keberatan karena itu adalah hak dan kewenangan Ahok.
"Silakan Pak Ahok untuk memerintah Jakarta seperti yang selama ini dilakukan. Tentunya dipegang terus, apa yang saya lakukan tentunya kewenangan Pak Ahok untuk mengevaluasi ya silakan," ujar Sumarsono.
Tetapi, Sumarsono menyarankan Ahok untuk melibatkan berbagai pihak ketika akan mengambil sebuah keputusan, terutama terkait perombakan kembali SKPD yang telah dilantik oleh Sumarsono pada Selasa, 3 Januari lalu.
"Tapi saya berharap selama ini juga proses juga melalui konsultasi yang melibatkan berbagai pihak. Tapi sejauh kalau tidak dipandang penting ya tidak perlu sebenarnya untuk dirombak kembali, dinolkan, dibatalkan apalagi. Saya kira, terserah kalau memang kurang bagus, silakan dikoreksi kalau memang bagus, silakan diteruskan," jelas Sumarsono.
Sumarsono juga menekankan pemerintahan itu adalah team work, sehingga harus menjalin kerjasama dan hubungan yang baik dengan semua unsur pemerintahan yang ada. "Pembinaan kepamongan saya tekankan di birokrasi ini, karena kita semua bersaudara, kita harus bersama, kita sebuah team work," ucapnya.
Terakhir, Sumarsono berpesan agar Ahok atau siapapun Gubernur terpilih nantinya untuk selalu melestarikan Budaya Betawi serta memutar lagu Mars DKI dan Mars Revolusi Mental di acara-acara formal.
"Termasuk mars revolusi mental, ada syarat dan pesan-pesan nasionalisme. Kedua, mars DKI ini saya harapkan bisa disosialisasikan. Jangan lupa budaya Betawi lestarikan," tandasnya.