Pesawat Sriwijaya tergelincir dievakuasi, Bandara Manokwari ditutup
Pesawat Sriwijaya rute Sorong-Manokwari tergelincir saat mendarat di Bandara Rendani Manokwari. Saat kejadian kondisi cuaca sedang hujan.Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Bandara Rendani Manokwari, Papua ditutup sementara selama proses evakusi Sriwijaya Air yang tergelincir dan menutup landasan pacu bandara. Bandara akan kembali dibuka sekira pukul 18.00 WIT.
"Bandara kami tutup sementara, untuk memberikan kesempatan pada petugas dan Tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi dalam proses evakuasi pesawat ke tempat yang lebih aman dan tidak mengganggu operasional penerbangan. Kami sudah menerbitkan Nota untuk hal tersebut," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara M Pramintohadi Sukarno dalam keterangan resmi, Rabu (31/5).
Saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara segera lakukan investigasi untuk mengambil langkah koreksi (corrective action). Selanjutnya Tim KNKT akan lakukan investigasi untuk menemukan penyebab kecelakaan pesawat Boeing B737-300.
"Terkait hal tersebut, kami mengimbau kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan antisipasi dan melakukan pelayanan kepada penumpang yang terdampak delay dengan sebaik-baiknya, sesuai peraturan yang berlaku," ujarnya.
Pesawat tergelincir sekira pukul 09.10 WIT saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari. Pesawat dengan rute Sorong-Manokwari (SOQ-MKW) yang diawaki Pilot in Command (PIC) Captain Dedi Herdiansyah, Co-pilot (FO) Tonny Febrianto dan cabin crew adalah Ayu Wandira, Dwi Puspasari, Brigita dan Helbrima.
Pada saat kejadian, hembusan angin terpantau kalem, jarak pandang enam kilometer, namun landasan pacu basah karena hujan.
Pesawat dilaporkan mendarat normal namun kemudian meluncur ke luar landasan pacu. Pesawat membawa penumpang yang berjumlah 146 orang terdiri dari 139 dewasa, empat anak-anak dan tiga bayi. Semua kru dan penumpang dilaporkan selamat.