Begini Suasana dalam Pesawat Garuda yang Bawa Jemaah Haji Asal Makassar saat Sayap Terbakar
Begini Suasana dalam Pesawat Garuda yang Bawa Jemaah Haji Asal Makassar saat Sayap Terbakar
Berdasarkan video yang beredar di media sosial itu langsung membuat publik terkejut dan ikut panik.
Begini Suasana dalam Pesawat Garuda yang Bawa Jemaah Haji Asal Makassar saat Sayap Terbakar
Mesin pesawat Garuda Indonesia yang membawa jemaah haji embarkasi Ujung Pandang (UPG) 5 dari Makassar ke Madinah sempat terbakar pada Minggu (17/5) lalu. Berdasarkan video yang beredar di media sosial itu langsung membuat publik terkejut dan ikut panik.
Namun situasi berbeda justru terjadi di dalam pesawat dengan kode penerbangan GA1105. Rohani binti Maddo (50) yang menjadi penumpang, mengaku tak ada ketegangan atau kepanikan di dalam pesawat saat peristiwa itu terjadi.
Di dalam pesawat, awak kabin hanya menyampaikan pesawat yang ia tumpangi terpaksa putar balik karena ada kerusakan pada mesin. Rohani dan 440 jemaah lainnya pun kembali ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
Usai mendarat dan dievakuasi, Rohani sengaja tidak memberi kabar kepada keluarganya. Dia khawatir kabar tersebut bisa membuat keluarganya panik.
“Saya enggak kasih kabar keluarga, takut khawatir. Keluarga malah tahunya dari media sosial,” kata Rohani, Media Center Haji (MCH) di Madinah, dikutip Selasa (17/5).
merdeka.com
Rohani bercerita pesawat sempat berputar-putar tiga kali supaya bisa mendarat. Meskipun demikian, tak ada kepanikan dari penumpang. Saat itu suasana tenang, tidak ada ribut. Sebaliknya yang terdengar hanya lantunan dzikir dan doa dari jemaah haji.
Meski begitu dia tak menampikkan ada rasa khawatir rombongan tidak jadi berangkat. Namun, ketakutan itu sirna saat Garuda Indonesia menyediakan pesawat baru untuk mengantarkannya ke Baitullah. Kini setibanya di Madinah, Rohani mengaku ingin fokus beribadah.
“Sekarang saya hanya ingin beribadah,” ucap perempuan asal Malino ini.
Ketua Kloter UPG 05 A.M Yusuf Hakim mengatakan, pesawat Garuda Indonesia GA 1105 terbang sesuai jadwal pukul 15.30 Wita membawa 441 jemaah, 5 orang petugas kloter dan 5 orang petugas haji daerah (PHD) dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Setelah setengah jam mengudara, ada informasi pesawat mengalami gangguan teknis sehingga harus kembali ke Makassar
“Karena baru sekali terbang, seat belt terpasang, kami hanya bisa saling mengingatkan supaya tenang, insya Allah semua bisa terkondisikan dengan baik,” ujar Yusuf.
Dia bersyukur tidak ada reaksi negatif dari jemaah saat peristiwa itu terjadi. Semua jemaah tenang, beristighfar, berzikir dan tidak ada jemaah yang trauma atas kejadian tersebut.
Selama proses itu, pihaknya selalu menenangkan jemaah agar bisa mengambil hikmah dari kejadian itu.
“Mengabarkan pada keluarga boleh, tapi apa adanya,” ujar Yusuf.
Rombongan pun kembali ke Asrama Haji dan disambut pejabat setempat. Usai santap malam dan menjalankan salat magrib dan isya, jemaah kembali ke bandara untuk diterbangkan ke Madinah.
"Pihak Garuda menyampaikan memang ada kendala teknis dan disiapkan pesawat pengganti. Kami take off lagi pukul 21.00 Wita," kata Yusuf.
Sebagai informasi, kloter 5 UPG terdapat 118 jemaah lansia dan 18 jemaah yang butuh kursi roda sehingga membutuhkan pendampingan khusus.
Anggota tim kesehatan haji Kloter 5 UPG Ilham Abdul Latif menyebut, lansia ditempatkan di depan dengan pendamping sehingga tetap tenang karena pendampingnya.
“Alhamdulillah tenang semua. Banyak istighfar, berdoa, dan alhamdulillah baik-baik saja,” kata Abdul Latif.