Petualangan Sherina, film musikal setelah tidur panjang
Film musikal yang mencatat sejarah perfilman Indonesia adalah film "Tiga Dara" tahun 1956.
Era film musikal telah lama vakum pada tahun 1980 hingga akhir tahun 1990. Padahal, sebelumnya telah terdapat beberapa film musikal yang mencatat sejarah perfilman Indonesia. Sebut saja film "Tiga Dara" tahun 1956. Film yang dibintangi oleh Chitra Dewi, Mieke Wijaya dan Inriarti Iskak berhasil meraih penghargaan di tahun 1960.
Tak ketinggalan pula dengan film legendari setelah Tiga Dara, yaitu "Badai Pasti Berlalu" di tahun 1977. Film yang melejitkan musisi almarhum Chrisye itu berhasil memenangkan Piala Citra di Festival Film Indonesia.
Setelah pada tahun 1980an film musikal hanya mengulang film masa lalu, kemunculan film musikal karya Riri Reza di akhir tahun 1999 pantas disambut dengan gembira para penggemar film di Indonesia. Selain karena pemeran utama film tersebut adalah penyanyi cilik yang sangat terkenal waktu itu, Sherina Munaf, juga kemasan yang apik membuat film ini layak ditonton sehingga menciptakan antrean panjang di bioskop Indonesia.
Dibintangi oleh artis-artis kawakan seperti Didi Petet, Mathias Muchus, seniman Ratna Riantiarno, Butet Kertaradjasa, dan Djaduk Ferianto. Dua pemain cilik utama di film itu menjadi pujian di kalangan awam maupun kritikus.
Sherina Munaf (sebagai dirinya sendiri) dan Derby Romero (sebagai Sadam) tampil dengan akting apik di film tersebut. Tak lupa, beberapa lagu yang diciptakan oleh Elfa Secioria dibawakan dengan syahdu oleh para pemain-pemain film tersebut.
"Dia pikir, dia yang paling hebat. Merasa paling jago, dan paling kuat," salah satu kutipan lagu yang dibawakan oleh Sherina dan Derby Romero di sekolah baru Sherina.
Film yang menceritakan tentang persahabatan ini dimulai dengan alunan lagu yang dibawakan Sherina mengenai dia dan teman-temannya di sekolah Jakarta. Namun, setelah sampai di rumah, Sherina yang digambarkan tomboy, menerima kabar yang menyedihkan.
Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu Darmawan (Mathias Muchus), insinyur pertanian, mendapatkan kerja pertanian sesuai dengan impiannya, Sherina ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat musuh, Sadam (Derby Romero), yang ternyata anak dari majikan Darmawan, Ardiwilaga (Didi Petet).
Hal ini diketahui Sherina saat berliburan ke rumah Ardiwilaga. Dalam kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah menjadi persahabatan, karena keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang menguasai tanah pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya. (berbagai sumber)