Mau Umur Panjang, Pria ini Cuma Tidur 30 Menit Setiap Hari
Tak ada yang tahu umur seseorang. Namun banyak orang yang berusaha untuk 'memperpanjang' usianya dengan berbagai cara.
Tak ada yang tahu umur seseorang. Namun banyak orang yang berusaha untuk 'memperpanjang' usianya dengan berbagai cara.
Umumnya mereka melakukannya dengan giat berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat agar tubuh menjadi sehat jauh dari penyakit.
Namun cara berbeda dilakukan oleh Daisuke Hori. Pria dari Jepang itu memilih pendekatan yang unik untuk mencapai tujuannya berumur panjang.
Ia hanya tidur selama 30 menit setiap hari dan mengklaim bahwa kebiasaan tidurnya yang minim ini dapat memperpanjang umurnya. Hori meyakini bahwa metode ini dapat memanjangkan usianya.
Stasiun televisi *Yomiuri Jepang* bahkan merekam aktivitas sehari-hari Hori dalam sebuah program reality show. Selama tiga malam, Hori hanya tidur selama 26 menit dan tetap tampak energik.
Banyak yang ingin tahu bagaimana tidur yang singkat ini mempengaruhi kesehatannya dalam jangka panjang.
"Orang-orang yang memerlukan konsentrasi tinggi dalam pekerjaan mereka lebih diuntungkan dengan tidur berkualitas daripada tidur yang lama," kata Hori, dilansir South China Morning Post, Rabu (11/9/2024).
Meski metode ini menarik perhatian banyak orang, para ahli kesehatan memperingatkan tentang risiko dari kurang tidur. Tidur yang tidak cukup dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan sistem imun. Namun, Hori tetap yakin bahwa ini adalah kunci untuk hidup lebih lama.
Sudah Dilakukan 10 Tahun Lebih
Selama 12 tahun terakhir, Daisuke Hori telah menerapkan kebiasaan tidur singkat. Ia berpendapat hanya memerlukan waktu tidur sekitar 30 hingga 45 menit setiap harinya agar tetap hidup dengan baik.
Hori percaya cara ini dapat memperpanjang umur dan meningkatkan kualitas hidupnya. Salah satu kunci yang membantunya tetap terjaga adalah kopi yang dikonsumsinya satu jam sebelum makan untuk menghindari rasa kantuk.
Ia meyakini pola ini membuatnya lebih energik meskipun tidur dengan waktu sangat singkat.
"Dengan berolahraga atau meminum kopi satu jam sebelum makan, saya bisa menghindari rasa mengantuk," jelas Hori.
Meskipun praktik tidur singkat ini menuai kontroversi, Hori tetap yakin dengan tidur hanya 30 menit setiap hari dapat memperpanjang usianya. Meski metode yang dijalaninya terkesan aneh, ia telah berhasil menjalani rutinitas ini selama 12 tahun.
Ajarkan Orang Lain
Daisuke Hori tidak hanya menerapkan metode tidur singkat untuk dirinya sendiri, tetapi juga membagikannya kepada orang lain. Melalui Japan Short Sleepers Training Association, ia telah mengajarkan teknik ini kepada lebih dari 2.100 individu.
Mereka dilatih untuk mengurangi durasi tidur tanpa mengorbankan konsentrasi atau energi. Salah satu peserta berhasil menurunkan waktu tidurnya dari delapan jam menjadi hanya 90 menit setiap malam dan merasa tetap sehat meskipun tidurnya lebih sedikit.
Hori meyakini bahwa tidur singkat bisa menjadi solusi bagi mereka yang merasa kekurangan waktu dalam sehari. Meski menghadapi kritik, masih banyak orang yang tertarik untuk mencoba metode ini.
Mereka percaya bahwa waktu tidur yang singkat dapat meningkatkan produktivitas. Stasiun TV Yomiuri bahkan meliput rutinitas Hori selama tiga hari dalam program realitas berjudul Will You Go With Me? Dalam acara tersebut, aksi Hori yang hanya tidur selama 26 menit sehari menjadi perhatian utama.
Tak Cukup Waktu Tidak Dapat Mengurangi Harapan Hidup
Sementara itu, para pakar kesehatan memberikan peringatan mengenai bahaya serius yang ditimbulkan oleh kurang tidur. Memperoleh tidur yang cukup sangatlah vital untuk kesehatan jantung, metabolisme, dan fungsi otak.
"Tidur berperan penting dalam memulihkan nutrisi, mengeluarkan racun, dan mengisi ulang energi untuk aktivitas keesokan harinya," kata Nancy Foldvary-Schaefer, dilansir Cleveland Clinic.
Kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kelelahan, kecemasan, serta gangguan pada keseimbangan dan memori. Meski Hori percaya bahwa tidurnya yang cukup dapat memperpanjang usia, para dokter justru berpendapat sebaliknya.
Tidur yang tidak cukup dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan demensia. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of The American Heart Association juga menunjukkan hal ini.
Penelitian tahun 2019 itu mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat menjadi salah satu faktor risiko kematian akibat stroke dan serangan jantung. National Sleep Foundation merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan tidur antara tujuh hingga sembilan jam setiap malam.
Tidur yang cukup bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan.