7 Mitos Tentang Tidur yang Sering Disalahpahami, Ini Penjelasan Faktanya
Beberapa anggapan tentang tidur yang berkembang di masyarakat, tidak memiliki bukti yang jelas, namun sayangnya masih sering dipercaya.
Beberapa anggapan tentang tidur yang berkembang di masyarakat, tidak memiliki bukti yang jelas, namun sayangnya masih sering dipercaya.
7 Mitos Tentang Tidur yang Sering Disalahpahami, Ini Penjelasan Faktanya
Sebagian dari Anda mungkin sering kali mendengar berbagai anggapan tentang tidur. Beberapa anggapan tentang tidur yang berkembang di masyarakat, tidak memiliki bukti yang jelas, namun sayangnya masih sering dipercaya.
Jika tidak diluruskan, berbagai mitos tentang tidur ini akan menyesatkan dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Berikut beragam mitos tentang tidur yang sering disalahpahami yang bisa disimak.
-
Bagaimana mitos ini bisa mempengaruhi tidur? Ketika seseorang merasa tegang atau memiliki pikiran yang mengganggu, hal ini dapat memengaruhi tidur dan menyebabkan terjaga di pertengahan malam.
-
Apa saja mitos tidur sore yang berkembang? Berikut ini adalah beberapa mitos tidur sore yang umum beredar di tengah masyarakat Indonesia:1. Tidur Sore Menandakan Kemalasan2. Tidur Sore Mengganggu Pola Tidur Malam3. Tidur Sore Dapat Menyebbkan Mimpi Aneh4. Tidur Sore Sebabkan Sakit Kepala5. Menurunkan Daya Ingat6. Badan Lemas
-
Kenapa mitos tidur sore dianggap buruk? Orang Indonesia pasti sering mendengar ungkapan larangan tidur di sore hari dari para orang tua. Sebab, tidur di sore hari mengandung mitos yang tidak baik.
-
Apa saja fakta orang yang sering tidur? Orang yang memiliki kebiasaan sering tidur, diketahui memiliki berbagai macam risiko kesehatan yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana cara tidur yang benar? Perhatikan posisi tidur dan bantal yang Anda gunakan. Hindari tidur tengkurap atau menundukkan kepala terlalu rendah saat tidur. Gunakan bantal yang tidak terlalu tinggi atau rendah, agar leher Anda sejajar dengan tulang belakang. Bantal yang terbuat dari busa atau bulu dapat menyesuaikan bentuk leher Anda dengan baik.
-
Apa bahaya tidur terlalu lama? Terlalu lama tidur bisa menimbulkan dampak yang membahayakan tubuh.Meskipun istirahat yang cukup sangat penting, tidur terlalu lama telah terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatnya risiko diabetes, penyakit jantung, dan bahkan peningkatan risiko kematian.
1. Tidur Lima Jam Kurang Sudah Cukup
Mitos tentang tidur yang pertama berkaitan dengan durasi tidur.
Mitos yang menyebutkan bahwa tidur selama lima jam atau kurang sudah cukup, sebenarnya tidak benar dan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan sekitar tujuh hingga sembilan jam tidur per malam untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan.
Tidur yang kurang dari kebutuhan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan fungsi kognitif, peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas, dan gangguan mood seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, kurang tidur juga dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup seseorang, mengurangi kemampuan untuk fokus, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas dan durasi tidur guna menjaga kesehatan fisik dan mental.
2. Menonton TV agar Rileks Sebelum Tidur
Mitos tentang tidur berikutnya berkaitan dengan aktivitas sebelum tidur.
Mitos yang menyebutkan bahwa menonton TV adalah cara yang baik untuk rileks sebelum tidur, tidak benar dan justru berakibat buruk pada kualitas tidur. Menonton TV sebelum tidur dapat mengganggu proses tidur karena layar TV memancarkan cahaya biru, yang dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur.
Cahaya biru ini membuat otak kita tetap terjaga dan sulit untuk masuk ke dalam fase tidur nyenyak. Selain itu, konten yang ditonton, terutama jika penuh dengan aksi atau emosional, dapat meningkatkan tingkat kewaspadaan dan kecemasan, membuat lebih sulit untuk tertidur.
Sebagai alternatif, disarankan untuk melakukan kegiatan yang lebih menenangkan seperti membaca buku, mendengarkan musik yang menenangkan, atau melakukan meditasi untuk mempersiapkan tubuh dan pikiran memasuki fase tidur yang lebih baik.
3. Tidur Jam Berapa Pun Tidak Berbahaya
Mitos tentang tidur selanjutnya yaitu berkaitan dengan waktu tidur.
Mitos yang menyebutkan bahwa tidur pada jam berapa pun tidak berbahaya bagi kesehatan, tidak benar. Waktu tidur yang tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu jam biologis internal yang mengatur siklus tidur dan bangun. Ritme sirkadian ini sangat dipengaruhi oleh paparan cahaya dan biasanya selaras dengan siklus siang dan malam.
Tidur pada jam yang tidak teratur atau sering berubah-ubah dapat menyebabkan gangguan tidur seperti insomnia dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan. Selain itu, kebiasaan tidur yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan metabolisme, obesitas, penyakit jantung, dan gangguan mood. Untuk menjaga kesehatan yang optimal, disarankan untuk memiliki jadwal tidur yang konsisten, tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, bahkan pada akhir pekan.
4. Gampang Tidur Tanda Sehat
Mitos tentang tidur lainnya yaitu berkaitan dengan kebiasaan mudah tidur.
Mitos yang menyebutkan bahwa bisa tidur di mana saja dan kapan saja merupakan tanda memiliki sistem tidur yang sehat, tidaklah benar. Kemampuan untuk tertidur dengan mudah di berbagai tempat dan waktu sering kali menandakan bahwa seseorang mengalami kekurangan tidur kronis atau memiliki gangguan tidur seperti sleep apnea.
Orang yang memiliki pola tidur yang sehat biasanya memiliki rutinitas tidur yang teratur dan membutuhkan lingkungan yang nyaman dan tenang untuk tidur. Tidur yang sering dan tidak terduga di berbagai tempat bisa menunjukkan bahwa tubuh sangat kekurangan tidur dan berusaha untuk mengimbanginya kapan saja memungkinkan.
Selain itu, tidur yang tidak teratur dan sering terputus-putus dapat mengurangi kualitas tidur dan berdampak negatif pada fungsi kognitif, mood, dan kesehatan fisik secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah tidur yang mungkin ada, serta memastikan jadwal tidur yang konsisten dan lingkungan tidur yang kondusif untuk mencapai tidur yang sehat dan berkualitas.
5. Konsumsi Alkohol Tingkatkan Kualitas Tidur
Mitos tentang tidur selanjutnya yaitu berkaitan dengan konsumsi alkohol.
Mitos yang menyebutkan bahwa mengonsumsi alkohol sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur, tidak benar dan justru dapat merusak kualitas tidur. Meskipun alkohol dapat membuat seseorang merasa mengantuk dan tertidur lebih cepat, efek ini hanya sementara.
Alkohol mengganggu siklus tidur dan menyebabkan tidur menjadi lebih terfragmentasi serta mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan dalam fase tidur nyenyak (REM).
Fase REM sangat penting untuk pemulihan mental dan fisik. Selain itu, alkohol dapat menyebabkan bangun di tengah malam dan sulit untuk kembali tidur. Konsumsi alkohol juga dapat memperburuk masalah tidur seperti sleep apnea, menyebabkan dengkuran, dan meningkatkan frekuensi buang air kecil di malam hari.
Oleh karena itu, daripada mengandalkan alkohol untuk tidur, disarankan untuk menerapkan kebiasaan tidur yang sehat seperti menjaga rutinitas tidur yang konsisten, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan menghindari stimulan sebelum tidur.
7. Badan dan Otak Berfungsi Meski Kurang Tidur
Mitos tentang tidur yang terakhir berkaitan dengan fungsi badan dan otak.
Mitos yang menyebutkan bahwa badan dan otak bisa berfungsi dengan normal meski kurang tidur adalah anggapan yang tidak benar. Kurang tidur dapat memengaruhi berbagai aspek fungsi tubuh dan otak, termasuk penurunan kemampuan kognitif, daya ingat, dan konsentrasi.
Orang yang kurang tidur cenderung membuat lebih banyak kesalahan, memiliki reaksi yang lebih lambat, dan mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah serta mengambil keputusan. Selain itu, kurang tidur dapat berdampak negatif pada mood, meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan iritabilitas.
Dari segi kesehatan fisik, kurang tidur dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan hipertensi. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tidur yang cukup dan berkualitas untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan otak, serta mendukung kesehatan jangka panjang.
Berita Terpopuler
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor