Batasi Screentime Bisa Jadi Cara Tingkatkan Kualitas Tidur di Bulan Ramadan
Membatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
Membatasi screentime atau waktu penggunaan gawai sangat penting bagi kondisi tidur kita terutama pada bulan Ramadan ini.
-
Kenapa tidur berkualitas penting saat puasa? Jam tidur yang terpotong pastinya bisa mempengaruhi kondisi tubuh secara menyeluruh. Rasa kantuk saat bekerja, susah fokus, hingga tubuh lemas bisa terjadi nih kalau kualitas tidur nggak terjaga selama puasa. Jangan sampai hal ini mempengaruhi produktivitas sehari-hari, begini caranya menjaga kualitas tidur di bulan Ramadan!
-
Apa saja yang perlu diperhatikan untuk tidur saat puasa? Pentingnya Pola Tidur yang Teratur Pola tidur yang teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh, terutama saat menjalani puasa Ramadan.
-
Kapan waktu terbaik untuk tidur siang saat puasa? Cobalah untuk tidur selama 10-30 menit pada siang hari, idealnya setelah menjalankan ibadah dzuhur atau sebelum waktu berbuka.
-
Bagaimana cara memulihkan pola tidur normal setelah Ramadan? 'Kalaupun terjadi gangguan tidur karena pola tidur yang kurang pas, hal itu bisa disiasati dengan gizi dan relaksasi dalam waktu tiga sampai lima hari,' terangnya dilansir dari Antara. 'Pada masa transisi tersebut, biasakan untuk istirahat pada pukul delapan atau sembilan kalau memang tidak ada kepentingan lain untuk begadang atau beraktivitas pada malam hari,' tambahnya.
-
Kenapa penting untuk memulihkan pola tidur setelah Ramadan? Setelah melewati bulan Ramadan yang penuh dengan ibadah dan aktivitas, banyak orang mengalami perubahan pola tidur karena bangun lebih awal untuk sahur dan menjalankan kegiatan ibadah hingga larut malam.
-
Bagaimana cara kita meningkatkan kualitas ibadah di Ramadan? Dengan taat pada ajaran agama, kita akan mendapatkan keberkahan dan rahmat dari-Nya.
Batasi Screentime Bisa Jadi Cara Tingkatkan Kualitas Tidur di Bulan Ramadan
Menurut praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, mengurangi waktu yang dihabiskan untuk melihat layar perangkat elektronik dapat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas tidur selama menjalankan ibadah puasa dalam bulan Ramadan.
"Kurangi screen time dan jauhkan ponsel di malam hari ya, termasuk juga cahaya dari televisi, laptop, dan lain-lain," katanya
Ketika menjalankan ibadah puasa, waktu tidur malam cenderung berkurang karena aktivitas sahur yang mengharuskan untuk bangun lebih awal. Oleh karena itu, penting untuk memberikan kesempatan tubuh untuk beristirahat dengan cukup selama tidur malam.
Menurut Ngabila, kegiatan yang dapat menenangkan pikiran seperti mandi air hangat sebelum tidur dan mematikan lampu saat tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Hal ini juga ditekankan dengan menyarankan untuk mengurangi penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel, televisi, dan laptop di malam hari.
Aktivitas yang melibatkan penggunaan komputer, pekerjaan rumah, atau aktivitas lainnya sebaiknya dihindari menjelang waktu tidur malam karena dapat mengganggu kualitas tidur. Terutama, dalam bulan Ramadan ketika kurang tidur telah menjadi hal yang umum, menghindari begadang di akhir pekan akan membantu menjaga jadwal tidur agar tetap teratur.
"Karena puasa sudah membuat kita kurang tidur, hindari begadang di akhir pekan agar jadwal tidur kita tetap terjaga," katanya.
Ngabila menekankan bahwa manusia membutuhkan tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. Tidur yang cukup akan meningkatkan produksi sel darah putih dan sel T yang penting untuk sistem kekebalan tubuh serta membantu mengurangi tingkat stres.
"Jadi, usahakan maksimal pada pukul 21.00 atau 22.00 kita sudah tidur agar bisa terpenuhi kebutuhan tidurnya minimal tujuh jam dalam sehari," kata Ngabila.
Oleh karena itu, disarankan untuk berusaha tidur sebelum pukul 21.00 atau 22.00 agar kebutuhan tidur harian minimal tujuh jam terpenuhi. Namun, jika tidak memungkinkan, tidur selama enam jam per hari dengan menambah waktu tidur di siang hari juga dapat menjadi alternatif.
Kurang tidur dapat menyebabkan gangguan konsentrasi, hilangnya ingatan, dan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari. Lebih jauh lagi, dalam jangka panjang, kurang tidur dapat menjadi pemicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, serta dapat meningkatkan risiko depresi dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
"Kalau untuk jangka panjangnya, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis misalnya seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Bahkan kurang tidur bisa memicu depresi dan penurunan sistem imunitas," tuturnya.