Pidato di KTT ASEAN-PBB, Jokowi Ajak Cegah Radikalisme dan Ekstremisme
Presiden Jokowi atau Jokowi mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjaga kemajemukan dan toleransi. Jokowi prihatin di tengah pandemi saat ini masih menyaksikan intoleransi beragama dan kekerasan atas nama agama.
Presiden Jokowi atau Jokowi mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menjaga kemajemukan dan toleransi. Jokowi prihatin di tengah pandemi saat ini masih menyaksikan intoleransi beragama dan kekerasan atas nama agama.
"Kalau ini dibiarkan, maka akan mencabik harmoni dan menyuburkan radikalisme dan ekstremisme. Ini tidak boleh terjadi," ungkapnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 ASEAN-PBB yang diikuti Jokowi secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, (15/11).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Kenapa sapi Presiden Jokowi di Blora mengamuk? Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Menurutnya, saat ini dunia membutuhkan persatuan, persaudaraan dan kerja sama untuk mengatasi Covid-19 dan tantangan global lainnya. Dia bilang, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia berpandangan bahwa kebebasan berekspresi tidak bersifat absolut. Nilai, lambang, dan sensitivitas agama harus selalu dihormati.
"Di saat yang sama, Indonesia mengutuk segala bentuk kekerasan dengan alasan apapun. Terorisme tidak ada kaitannya dengan agama. Terorisme adalah terorisme," tegasnya.
Jokowi mengajak Sekretaris Jenderal PBB untuk menggerakkan dunia agar terus bekerja sama memperkuat toleransi, mencegah ujaran kebencian, dan menolak kekerasan atas alasan apapun.
"Keberagaman, toleransi, dan solidaritas merupakan fondasi yang kokoh bagi dunia yang damai, aman, dan stabil," tandasnya.
Turut mendampingi Presiden saat menghadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB secara virtual yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Wakil Tetap RI untuk ASEAN Ade Padmo Sarwono.
Baca juga:
Presiden Jokowi Hadiri KTT ASEAN-PBB dan KTT RCEP
Buka MTQ Nasional, Jokowi Ajak Umat Islam Membumikan Ajaran Alquran
Jokowi: Pandemi Harus Jadi Wake Up Call Bagi Kita Untuk Memperbaiki Sistem Kesehatan
Jokowi: 56 Persen Pekerjaan di 5 Negara ASEAN Terancam Hilang Akibat Otomatisasi
Jokowi: Semangat Tidak Boleh Surut di Tengah Pandemi Covid-19