Pilot senior AirAsia ketahuan positif pakai narkoba
Presdir AirAsia Indonesia, Sunu Widiyatmoko membenarkan ada pilotnya yang ditahan karena masalah narkoba.
Belum usai musibah yang menimpa AirAsia QZ8501, kini maskapai murah itu kembali tersandung masalah. Salah satu pilot senior AirAsia, terindikasi mengkonsumsi narkoba. Hal ini diketahui, setelah pihak kementerian perhubungan melakukan tes urine di Bali. Pilot ini dinyatakan positif dan dilarang terbang.
Hal ini dibenarkan Presdir AirAsia Indonesia, Sunu Widiyatmoko dalam keterangan persnya di Crisis Center AirAsia Polda Jawa Timur, Kamis (1/1).
"Kami ingin klarifikasi terkait pemberitaan. Kabar itu memang benar. Tapi kami akan melakukan tes lanjutan agar mengetahui hasil lebih detailnya. Kami akan bekerjasama dengan BNN (badan narkotika nasional) dan rumah sakit ketergantungan obat," terang Sunu.
Sunu juga mengatakan, dari hasil interview yang dilakukan pihaknya, diketahui kalau si pilot baru saja menderita sakit tifus dan dirawat di rumah sakit sejak 26 hingga 29 Desember 2014. Karena itu dia tak mau buru-buru memastikan pilot itu positif.
"Yang bersangkutan masih menggunakan obat jalan, seperti actifet (sirup obat batuk). Dan biasanya, obat batuk, flu yang digunakan si penderita, hasil positif," kata dia.
Sayang, Sunu enggan menggelar tanya jawab dengan wartawan dalam keterangan persnya itu. Bahkan, dia juga enggan menjawab pertanyaan identitas pilotnya yang terindikasi positif narkoba tersebut, termasuk inisial si pilot.
"Dia (si pilot) sudah bersama kami selama sembilan tahun, dan memiliki track records baik. Dia pilot senior, sudah berkeluarga, sudah memiliki keluarga," pungkasnya.