Pimpin Sidang Kabinet Terakhir, Jokowi Akui Masih Banyak PR yang Belum Selesai
Jokowi mengklaim telah melakukan reformasi di bidang fiskal sehingga APBN menjadi semakin sehat dan mandiri.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin sidang kabinet paripurna tentang Evaluasi Pelaksanaan RPJMN 2014-2019 dan Persiapan Implementasi APBN Tahun 2020. Ini merupakan sidang kabinet paripurna terakhir di periode kepemimpinan 2014-2019.
Saat menyampaikan sambutan, Jokowi mengatakan selama lima tahun ini Kabinet Kerja telah mengerjakan banyak hal. Pertama, telah menyusun fondasi pembangunan nasional yang lebih tangguh, produktif dan merata.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Pemerintah, lanjut Jokowi juga telah meletakkan pondasi bagi pembangunan Indonesia sentris. Upaya ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan di bidang infrastruktur.
"Kita juga telah memulai reformasi struktural tetapi memang belum besar-besaran," ucapnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/10).
"Sehingga kita harapkan nanti di 5 tahun ke depan kita akan melakukan reformasi struktural ini secara besar-besaran dalam rangka meningkatkan daya saing memangkas banyak aturan prosedur yang menghambat dan berbelit-belit yang kita punyai saat ini," sambungnya.
Selain itu, Jokowi mengklaim telah melakukan reformasi di bidang fiskal sehingga APBN menjadi semakin sehat dan mandiri. Lebih lanjut, kata Jokowi, pemerintah telah mereformasi program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
"Terutama kepada masyarakat 40 % terbawah juga telah kita lakukan," sebutnya.
Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengakui masih ada sejumlah pekerjaan yang belum selesai. Namun dia tak menyebut apa saja pekerjaan yang belum diselesaikan di bawah kepemimpinannya.
"Masih banyak saya lihat, masih ada PR-PR yang belum bisa kita selesaikan," kata dia.
Baca juga:
Menristekdikti Sayangkan Mahasiswa Menolak Berdialog dengan Jokowi
Memori Jokowi Kangen Didemo & Demonstrasi Mahasiswa Tolak UU KPK
Usai Bertemu Jokowi, Forum Rektor Minta Mahasiswa Buka Dialog Soal RKUHP & UU KPK
Peneliti LIPI Nilai UU KPK Hasil Revisi Cacat Prosedural dan Subtansi
Ketua Tim Perumus Desak Jokowi dan DPR Sahkan RUU KUHP