PKS: Tes Wawasan Kebangsaan Pegawai KPK Lucu dan Tak Terkait Kompetensi ASN
Mardani ingin pertanyaan tes kebangsaan itu dijelaskan ke publik. Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga mesti memberi penjelasan.
Anggota DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera menyoroti pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan pegawai KPK. Tes tersebut sebagai syarat alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan radikalisme, FPI LGBT, kemudian mencakup hal-hal seperti nikah dan doa qunut disebut masuk dalam daftar tes wawasan kebangsaan itu.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Siapa yang ditahan oleh KPK? Eks Hakim Agung Gazalba Saleh resmi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (30/11/2023).
-
Bagaimana Novel Baswedan mendapatkan informasi tentang keinginan Agus Rahardjo untuk mundur dari KPK? “Tetapi detailnya saya gak tahu, jadi saya waktu itu sedang sakit di Singapura sedang berobat. Ceritanya, tentunya saya tidak langsung ya. Jadi cerita itu saya denger-denger, dari Pegawai KPK lain yang bercerita. Jadi mestinya yang lebih tahu, pegawai yang ada di KPK,” ucapnya.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Nawawi Pomolango akan memimpin KPK sementara? Nawawi juga menegaskan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian sementara Firli dari jabatan Ketua KPK merupakan dasar bagi Firli untuk berhenti bekerja di KPK untuk sementara hingga proses hukumnya selesai.
Mardani menganggap pertanyaan dalam tes kebangsaan tersebut lucu. Kemudian, tidak berkaitan dengan kompetensi seleksi ASN.
"Ini pertanyaan yang lucu dan tidak berkaitan dengan kompetensi ASN," katanya lewat pesan singkat, Rabu (5/4).
Mardani ingin pertanyaan tes kebangsaan itu dijelaskan ke publik. Badan Kepegawaian Negara (BKN) juga mesti memberi penjelasan.
"Ini mesti dibuka ke publik dan diinvestigasi. BKN perlu memberi penjelasan terkait hal ini," ucapnya.
Mardani menuturkan, semua pihak mesti menjaga koridor dan kualitas proses perekrutan ASN secara profesional. Bukannya parsial apalagi upaya memarginalkan kelompok tertentu.
"Ini bencana jika benar terjadi. Mesti diinvestigasi," kata dia.
Salah satu penyidik yang dikabarkan tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan adalah Novel Baswedan. Mardani enggan menanggapi lebih jauh apakah Novel memang sengaja ingin disingkirkan. Dia bilang, mantan polisi itu selama ini sudah membuktikan kemampuannya di KPK.
"Novel adalah salah satu penyidik yang sudah membuktikan kemampuannya selama ini," pungkasnya.
Seperti diketahui, puluhan karyawan KPK termasuk penyidik senior Novel Baswedan dikabarkan tidak lulus dalam uji wawasan kebangsaan tersebut. Banyak pihak menduga hal ini menjadi bagian dari upaya pelemahan KPK.
Namun KPK menegaskan, hasil tes uji kebangsaan belum dibuka. KPK berjanji dalam waktu dekat akan mengumumkan siapa yang lolos dan tidak.
Baca juga:
Kepala BKN: Soal TKW KPK Wajar, Untuk Lihat Derajat Radikalisme Peserta
Tes Kebangsaan Pegawai KPK Dikabarkan Singgung Soal HTI, FPI hingga Terorisme
KPK Panggil Sekda Cimahi Terkait Suap Penyidik KPK Stepanus Robin
Kewenangan Beri Izin Sadap Dibatalkan MK, Dewas Harap Kinerja KPK Makin Baik
Demokrat: UU Direvisi, Pemberantasan Korupsi oleh KPK Tidak Surut