PNS Papua berulah di Bandara Hasanuddin, bergurau bawa bom
Ternyata Dominggus hanya menyimpan korek api gas di saku celananya.
Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, direpotkan dengan ulah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) penumpang pesawat Lion Air. Sebab, dia mengaku membawa bom sekitar pukul 11.40 WITA, Senin (11/10, dan membikin petugas bandara sibuk memeriksa kembali barang bawaan dan calon penumpang lain.
Kapolsek Bandara Hasanuddin, Iptu Muhammad Djafar mengatakan, PNS itu bernama Dominggus H Simunapendi (42), beralamat di Kecamatan Heram, Kota Jayapura, Papua. Dia bekerja di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemerintah Provinsi Papua.
Dominggus bersama dua rekannya menumpang pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-795 dari Bandara Sentani, Jayapura, pukul 07.15 WIT dengan tujuan Bandara Sultan Hasanuddin.
"Rencananya Dominggus dan kawannya rencana ke Bandung untuk mengikuti workshop kejuruan keuangan di Bandung. Jadi transit di Makassar. Pesawat yang ditumpangi tujuan Jakarta yang kemudian Dominggu dkk akan melanjutkan perjalanannya ke Bandung," kata Iptu Muhammad Djafar.
Saat Dominggus melintasi WTMD (Walk Through Metal Detector), pemindai itu berbunyi. Petugas kembali memeriksa Dominggus menggunakan pemindai logam. Alat itu kembali berbunyi menandakan ada barang berbahan logam di dalam saku celana Dominggus.
Petugas lantas menanyai Dominggus tentang isi saku celananya, dan dijawabnya itu adalah bom. Pertanyaan itu diulang sampai tiga kali dan Dominggus masih menjawab demikian. Dominggus akhirnya digiring ke ruang pemeriksaan manual oleh petugas Aviation Security (Avsec).
Saat itu juga penumpang yang berada di area Transit Bandara Sultan Hasanuddin dievakuasi, dan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap barang bawaan mereka. Hingga seluruh pemeriksaan selesai, Dominggus dinyatakan steril dan diketahui alat WTMD dan pemindai logam mencuit karena Dominggus membawa korek api gas dalam saku celana sebelah kanan.
"Pukul 14.00 WITA tadi pihak bandara menyerahkan pelaku ke kita, dan satu jam kemudian kita sudah bawa ke Polres Maros guna pemeriksaan lebih lanjut," kata Iptu Muhammad Djafar.
Lantas, pesawat Lion Air membawa 214 penumpang itu setelah dinyatakan bersih, dan melanjutkan penerbangan ke Jakarta pukul 12.15 WITA.
Kemarin, seorang perwira polisi, Iptu Cahyo Widyanto (27) anggota Puslabfor Polda Bali, juga berulah demikian. Saat barang bawaannya diperiksa di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, dia menyebut membawa bom.