Pocong gadungan ajak warga Solo tak golput di Pilgub Jateng
Puluhan warga Solo yang tergabung dalam Forum Warga Anti Korupsi Indonesia (Forwaki) menggelar aksi di Bundaran Gladag, Jumat (22/6). Aksi dimaksudkan untuk mengajak warga untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), saat Pilgub Jawa Tengah, 27 Juni mendatang.
Puluhan warga Solo yang tergabung dalam Forum Warga Anti Korupsi Indonesia (Forwaki) menggelar aksi di Bundaran Gladag, Jumat (22/6). Aksi dimaksudkan untuk mengajak warga untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), saat Pilgub Jawa Tengah, 27 Juni mendatang.
Selain membentangkan spanduk mereka juga melakukan aksi teatrikal. Beberapa di antaranya bahkan mengenakan kostum pocong. Mereka terus berteriak mengimbau warga Solo agar menggunakan hak pilihnya saat Pilgub Jateng digelar. Para pocong gadungan ini terus berjalan dan berteriak-teriak di depan massa dan sesekali jatuh ke aspal jalan.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
"Jangan golput, jangan golput, ayo datang ke TPS," teriak mereka.
Sejumlah peserta juga membawa poster yang antara lain bertuliskan 'Pilkada Jateng Bersih', 'Pilkada Jateng Untuk Kesejahteraan Masyarakat', 'Gubernur Harus Bebas Korupsi' dan lainnya.
Koordinator aksi Farid Assegaf menengarai, masyarakat Jateng saat ini bersikap apatis dengan pilkada. Atas kondisi itu, dia bersama masyarakat Solo tergerak untuk menggelar aksi tersebut sekaligus menggugah keinginan masyarakat agar mau mencoblos.
"Saya melihat banyak yang tak akan menyoblos lagi. Maka kami semua menggelar aksi ini. Kami mengajak masyarakat untuk tidak golput saat dan memilih calon yang ada," katanya berapi-api.
Farid juga mengingatkan agar masyarakat memilih calon berdasarkan hati nurani masing-masing. Yakni memilih calon yang punya track record bersih, yang baik dalam menjalankan tugasnya dan tidak korupsi.
Farid mengklaim aksi tersebut tidak ditunggangi oleh pihak manapun. Pihaknya hanya ingin masyarakat dapat menyukseskan Pilgub Jateng yang sudah di depan mata.
"Siapapun yang menang, kami tak masalah. Kami tak ditunggangi calon siapapun maupun partai manapun. Kami hanya berikhtiar agar masyarakat bisa memilih dan tak golput," tandasnya.
Terpisah, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo Agus Sulistyo menyampaikan, pada Pilgub Jateng 2013, angka golput di Solo mencapai 33 persen. Pihaknya akan melakukan sejumlah langkah guna menekan angka golput Pilgub Jateng 2018 mendatang.
"Pilgub ini nanti sesuai target nasional tingkat partisipasi pemilih ditetapkan 77,5 persen. Kami optimis bisa 80 persen bahkan lebih, untuk Pilgub Jateng 2018," tuturnya.
Baca juga:
Hasil survei RTK di Pilgub Jabar, Jateng, Jatim dan NTT
Survei SMRC: Ganjar-Taj Yasin 70,1 persen, Sudirman-Ida 22,6 persen
Demo Ganjar di KPK, massa Ratna Sarumpaet diduga pendukung Sudirman Said
Datangi KPK, warga Jateng dan Ratna Sarumpaet pertanyakan kasus Ganjar
Logistik Pilgub Jateng mulai didistribusikan
Sudirman Said di Pilgub Jateng: Hanya kecurangan yang bisa mengalahkan kita
Survei LSI Denny JA sebut 74,5 persen responden dengar nama Ganjar di kasus e-KTP