Polda Metro Bebaskan 11 Orang Terkait Viral Ambulans Kabur Dikejar Polisi
"Jadi memang 4 orang yang kami amankan sebenarnya semua total ada 11 dari 2 ambulans kejadian di Menteng sekitar pukul 06.00 Wib, yang kita ketahui bersama bahwa viral di medsos," katanya.
Polda Metro Jaya membebaskan 11 orang terkait video viral mobil Ambulans ditembak gas air mata dan dikejar anggota Polisi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan setelah menjalani pemeriksaan secara intensif, diketahui ke-11 orang tersebut merupakan relawan.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video Bima Yudho Saputro viral? Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral. Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat.
-
Apa yang diklaim oleh video yang beredar? "PRESIDEN JOKOWI DAN SIGIT RESMI COPOT POLDA JABAR AKIBAT BATALKAN SIDANG PEGI" tulis akun @AKTUAL dalam keterangan video.
"Ya relawan. Semuanya sudah kita kembalikan. Oke," kata Yusri saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (15/10).
"Jadi memang 4 orang yang kami amankan sebenarnya semua total ada 11 dari 2 ambulans kejadian di Menteng sekitar pukul 06.00 Wib, yang kita ketahui bersama bahwa viral di medsos," katanya.
Sementara untuk 2 mobil ambulans masih di tahan untuk proses penyidikan.
Kemudian, penyidik masih melakukan proses pengumpulan bukti-bukti untuk menentukan tersangka. Menurut dia, perkara ini telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
"Alat bukti untuk mengumpulkan konstruksi pasal apa yang dipersangkakan pada mereka nantinya," ujar dia.
Kronologis Kejadian Ambulans Kabur Versi Relawan
Pada kesempatan yang berbeda, Pengurus Team Rescue Ambulance Indonesia (TRAI) Korwil Jakarta Raya, Muhammad Kahfi membenarkan apabila yang terekam dalam video viral ambulans di Menteng adalah anggotanya yang saat ini sudah dipulangkan dari Polda Metro Jaya
"Tim kita ada 10 orang tapi ditambah 1 relawan lagi dari yang relawan warna merah. Jadi ada total yang ditahan itu 11 dan sudah dipulangkan," kata Kahfi kepasa merdeka.com, (15/10).
Kahfi menyampaikan sebelum insiden yang viral di media sosial, tim dari TRAI sejak pagi telah bersiap untuk membantu apabila ada jatuh korban saat kericuhan terjadi.
"Padahal kita ingin membantu tulus, dan kita sempat dapatkan info dari rekan-rekan tim medis bahwa di kalau ada korban bisa dibawa ke PP Muhamadiyah, karena ada relawan disana juga," katanya.
Lanjutnya pada siang hari melakukan briefing dan berkomunikasi dengan pihak PP Muhamadiyah yang juga memiliki posko medis
"Pada siang hari kita lakukan brifing, sekitar pukul 3 sore itu kita berangkat ke keluar untuk mengevakuasi korban. Karena banyak kabar sudah banyak korban yang berjatuhan karena kena gas air mata," katanya.
"Jadi saat sebelum kejadian di Menteng, Kami sebelumnya sudah mengantarkan pasien yang kita antar ke Rumah Sakit Islam Jakarta. Nah, jadi dari RS menuju ke Pusat Muhamadiyah, rombongan ditahan di Menteng oleh Brimob," sambungnya.
Alasan Ambulans Kabur
Kemudian, Kahfi mengungkapkan alasan mobil ambulans melarikan diri, karena si sopir merasa panik disaat sekumpulan Brimob mengadang dan rombongannya
"Driver panik ya namanya orang biasa kan di hadang Brimob sebanyak itu pasti panik.
Tapi menurut saksi di ambulans, si sopir kedua (Ambulans yang kabur) itu melihat sopir ambulans pertama diturunkan secara paksa. Mangkanya dia kabur mundur, karena takut digituin," jelasnya.
Pada kejadian kaburnya ambulans, Kahfi pun mengungkapkan ada satu anggota mengalami luka di kepala saat di dalam mobil ambulans yang kabur.
"Luka fisik salah satu teman kita bocor pada saat mobil ambulans kabur. Namun saat ini seluruh relawan yang sudah dipulangkan dalam kondisi sehat semuanya," jelasnya.
Kendati demikian, ia sangat menyayangkan adanya informasi yang menyudutkan pihaknya, dengan dugaan ambulans yang kabur membawa batu maupun benda-benda terlarang lainnya.
"Itu, karena ada berita hoaks dari Medsos itu kan ada yang mengatakan ambulans itu membawa batu atau apa, padahal tidak kenyatannya tidak sama sekali," jelasnya.
Tidak Terkait Relawan Muhammadiyah
Senada dengan Kahfi, Tim Medis Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Mashuri M menjelaskan bahwa ke 11 relawan tersebut bukanlah dari relawan MDMC Muhammadiyah.
"Itu banyak yang salah kaprah, pertama insiden ambulans yang akhirnya semua personelnya itu ditahan dan dibawa ke Resmob Polda dan ambulans itu dikira milik PP Muhammadiyah, ternyata itu bukan," kata Mashuri.
Menurutnya, pada saat hari itu PP Muhamadiyah telah mengeluarkan kebijakan tidak sama sekali mengeluarkan ambulans, tetapi hanya memberikan perawatan apabila ada korban akibat aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh.
"Kami punya kebijakan untuk ambulans hanya stand by di dalam PP Muhammadiyah tapi anak-anak tim rescue ini lah yang mobile di luar kalau ada korban dia antar ke Menteng, karena tim medis kita dekat di situ. Dan kalau ada yang perlu dirujuk ke RS mereka lah yang membawanya, jadi bukan ambulans MDMC," jelasnya.
Sementara itu, Mashuri mengatakan kejadian tindakan represif aparat yang dialami 4 relawan MDMC Muhamadiyah terjadi malam hari sekitar pukul 20.10 Wib bertempat di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.
"Intinya keempat relawan ini mendapat pukulan, dan tendangan dari aparat kemana dan kemudian di bawa ke mobil Resmob Mobil. Namun 4 relawan itu langsung dibebaskan setelah dijelaskan, kalau mereka bukanlah demonstran tapi ini tim medis dan akhirnya dilepaskan ketika itu juga," tuturnya.
"Nah yang di bebaskan 11 orang itu diamankan polisi pada kejadian sore. Sedangkan kejadian yang dialami relawan MDMC terjadi pada malam dan langsung dibebaskan," katanya.
Anak2 ini bukan relawan dari muhamadiyah tapi dari tim rescue, jadi sikap MDMC dan insiden yang ambulans itu beda.
Sudah tidak ada kagi ditahan disana, dan kami sudah jelaskan ke kepolisian kita mengadvokasi bahwa mereka bukan demonstran dan sudah fix di.ambulans itu tidak bawa batu, tidak bawa senjata tajam.