Polda Metro pastikan kasus penipuan diduga libatkan Prasetio Edi masih berjalan
Nico menambahkan, penyidik telah memeriksa Zaini Ismail, mantan Sekda Provinsi Riau yang juga sebagai pelapor.
Polda Metro Jaya memastikan kasus penipuan dan penggelapan yang melibatkan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi masih berjalan. Penyidik masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan barang bukti.
"Kasus masih berjalan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta, Selasa (28/8) malam.
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Siapa yang menjadi ketua PDRI di Sumatera Barat? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Nico menambahkan, penyidik telah memeriksa Zaini Ismail, mantan Sekda Provinsi Riau yang juga sebagai pelapor.
"Pelapor sedang mengumpulkan data dan bukti-bukti untuk diserahkan ke penyidik," katanya.
Namun, Nico tidak merinci penyelidikan sudah sampai sejauh mana. Ia hanya memastikan, laporan yang dibuat 30 April 2018 lalu dengan nomor LP/2369/IV/PMJ/Dit. Reskrimum tidak jalan di tempat.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menambahkan pelapor masih membutuhkan waktu untuk memberikan bukti konkret atas laporannya.
"Kami masih proses ya terkait laporan terhadap pak Edi dan tentunya laporan yang diberikan itu kita dalami bukti-bukti terkait dengan apa yang dilaporkan, saksinya apakah ada bukti penyerahan, dan sampai sekarang pelapor masih membutuhkan waktu untuk memberikan bukti konkret terkait dengan penyerahan uang itu," jelasnya.
Sebelumnya, Prasetio Edi Marsudi dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh mantan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Zaini Ismail. Politikus PDIP itu dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan.
Zaini melaporkan Prasetyo ke Polda Metro Jaya melalui pengacara bernama Willam Albert Zai pada 30 April 2018. Laporan tersebut telah diterima polisi dengan nomor LP/2369/IV/PMJ/Dit. Reskrimum.
"Iya benar. Saya mewakili klien saya untuk melaporkan dugaan penipuan itu," kata William saat dikonfirmasi, Senin (7/5).
William menyebutkan, jika motif penipuan yang diduga dilakukan Prasetyo yakni mengimingi-imingi Zaini untuk bisa menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau. Atas janji dan jabatan itu, Zaini pun memberikan uang sebanyak Rp 3,2 miliar kepada Prasetyo.
"Pemberian uang itu itu dilakukan secara bertahap. Menurut keterangan klien kami seperti itu. Dijanjikan sebagai Plt Gubernur Riau," katanya.
Baca juga:
Ketua DPRD DKI soal Sandiaga resmi mundur: Kita belum lihat kerjanya
DPRD sindir Anies buat tim Monas: Kebanyakan tim, TGUPP saja belum jelas
Ketua DPRD DKI kritik SKPD: Masa Gue mesti pakai gaya Ahok
Anies janji langsung pecat lurah ketahuan pungli
Cerita mantan Wali Kota dicopot dan dipesiunkan Anies via WhatsApp
DKI raih WTP, Prasetio berterima kasih pada Jokowi, Ahok dan Djarot