Polda NTT Dapat Hibah Dua Kapal dari Mabes Polri, Satunya Untuk Pengamanan KTT ASEAN
Secara eksklusif, dua kapal tipe C1 ini hanya diberikan kepada Polda NTT oleh Mabes Polri untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapatkan dua unit kapal patroli tipe C1, yang diberi nama KP Pulo Pomana dan KP Pulo Padar. Dua kapal ini akan digunakan untuk mengamankan perairan provinsi kepulauan tersebut.
Secara eksklusif, dua kapal tipe C1 ini hanya diberikan kepada Polda NTT oleh Mabes Polri untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Siapa yang lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal? Akun Instagram resmi penerimaan_polri_polda_banten membagikan kisah seorang pemuda yang lolos seleksi menjadi anggota Polri. Pemuda ini rupanya membutuhkan perjuangan panjang untuk bisa ada di titik tersebut.
-
Bagaimana cara Kapolri memimpin upacara kenaikan pangkat 31 pati Polri? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat 31 perwira tinggi Polri di gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (29/6).
-
Siapa yang melaporkan Dewan Pengawas KPK ke Mabes Polri? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buka suara perihal Nurul Ghufron yang melaporkan Dewan Pengawas (Dewas) KPK ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan pencemaran nama baik.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
"Kami berterimakasih kepada pimpinan Polri yang sudah memberikan dua kapal yang cukup besar untuk NTT. Kapal ini memang sangat dibutuhkan," ucap Kapolda NTT Irjen Pol Johnny Asadoma, Jumat (31/3).
Menurutnya, dua kapal ini nantinya digunakan untuk operasi-operasi penanggulangan kriminal trans nasional maupun pertolongan dan pencarian, serta perlindungan kepada masyarakat.
"Kita lihat di sini ada perdagangan manusia, pencurian ikan secara ilegal maupun digunakan untuk pertolongan terhadap kecelakaan laut," kata Johnny Asadoma.
Walaupun belum cukup, namun dua kapal ini menurut Johnny Asadoma, sudah sangat membantu melindungi masyarakat di provinsi kepulauan yang berbatasan langsung dengan negara Australia, dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) itu.
Dia menambahkan, dua kapal ini satu unit akan ditempatkan di Labuan Bajo dan satu lainnya di Rote Ndao. "Pengamanan ASEAN Summit akan kita geser satu kapal kesana, untuk membantu TNI mengamankan para kepala negara yang akan hadir di Labuan Bajo," kata Johnny Asadoma.
Kapal C1 Hanya Diberikan Kepada Polda NTT
Dirpolairud Polda NTT Kombes Pol Nyoman Budiardja mengatakan, dua kapal tipe C1 ini hanya diberikan kepada Polda NTT sebagai provinsi Kepulauan dan Perbatasan.
Menurutnya, dari sisi ukuran dua kapal ini sudah sangat menguntungkan untuk dapat melayari perairan-perairan yang sulit dilewati akibat cuaca buruk, serta untuk mencari dan menolong kecelakaan laut.
"Kami tempatkan kapal ini satunya di Labuan Bajo dan satunya lagi di Rote Ndao. Kelebihan lainnya itu bisa untuk pelaksanaan pencarian dan pertolongan," jelas Nyoman Budiardja.
Ia menambahkan, kapal tipe C1 ini tidak dibuat untuk mengangkut orang, namun untuk pelaksanaan patroli dan SAR. Panjang kapal ini 27 meter dan lebar 6 meter. "Untuk sekedar dipakai pergeseran penumpang bisa lah, maksimal daya tampungnya 50 orang," tutup Nyoman Budiardja.
(mdk/gil)