Polemik sampah, warga Bekasi sarankan Ahok cium dulu tanah Bekasi
Warga Bekasi membantah omongan Ahok yang menyatakan mereka membuang sampah di lahan milik Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikecam warga Kota Bekasi. Sebabnya, Ahok menyatakan bahwa warga Bekasi juga membuang sampah ke TPST milik DKI Jakarta yaitu TPST Bantargebang.
Menurut dia, pernyataan Ahok yang menyebut warga Bekasi membuang sampah ke lahan milik Jakarta menyinggung warga Kota Bekasi. Seolah-olah Bekasi tak mempunyai lahan sendiri dan menumpang ke lahan milik Jakarta.
"Kalau mau ngomong Bekasi cium dulu tanah Bekasi. Jangan asal ngomong kemudian sok tahu soal Bekasi," kata Sekretaris Badan Kekeluragaan Masyarakat Bekasi (BKMB) Bhagasasi, H Abdul Khoir, Selasa (3/11).
Menurutnya, warga Bekasi membuang sampah di lahan sendiri, bukan milik Jakarta.
Yang dimaksud lahan milik Kota Bekasi, adalah TPA Sumur Batu di Kecamatan Bantargebang. TPA Sumur Batu mempunyai luas sekitar 15 hektare. Ahok, kata dia, tak mengetahui, dan beranggapan warga Bekasi membuang sampah ke TPST Bantargebang.
"Jadi di Bantargebang itu ada 2 TPA, 1 TPA Sumur Batu milik Kota Bekasi, dan TPST Bantargebang milik Jakarta," katanya.
Khoir menambahkan, dirinya tidak mau terlibat urusan pemerintah DKI Jakarta dan DPRD Kota Bekasi. Dia hanya menyoroti pernyataan Ahok yang sudah menyinggung harkat martabat orang Bekasi.
"Kalau kita tutup bisa saja sekarang. Memang lupa kejadian saat Gubernur Sutiyoso menjabat, yang sempat datang ke Bekasi karena TPST Bantargebang kami tutup," ujarnya.
Karena itu, menurut dia, pernyataan Ahok yang mengancam menutup TPST Bantargebang tak mempengaruhi pembuangan sampah warga Bekasi, karena memiliki lahan sendiri.
"Kalau mau urusan pemerintah silakan selesaikan saja dengan pemerintah. Jangan bawa-bawa masyarakat Bekasi. Kami ini masyarakat Bekasi yang punya tanah Bekasi," jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan di depan media, "Kamu kira sampah Bekasi buangnya ke mana? Saya mau tanya sama kalian. Buang di sana (Bantargebang)," katanya.