Polisi disiram air keras saat nyamar beli narkoba kondisinya membaik
Kondisi kesehatan Briptu Eryando Dwi Putra dinyatakan tim media terus membaik dalam dua hari perawatan. Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel itu menjadi korban penyiraman air keras saat menyamar pembeli narkoba.
Kondisi kesehatan Briptu Eryando Dwi Putra dinyatakan tim media terus membaik dalam dua hari perawatan. Anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumsel itu menjadi korban penyiraman air keras saat menyamar pembeli narkoba.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Palembang AKBP Yanuar mengungkapkan, pasien dirawat intensif di ruang VIP dengan kontrol tim medis. Kondisinya semakin membaik dan tetap dalam keadaan sadar.
"Ya, sudah jauh membaik dari kemarin. Perlu waktu lama untuk sembuh total," ungkap Yanuar, Minggu (11/6).
Yanuar memperkirakan tim medis tidak akan melakukan tindakan operasi di bagian terparah. Korban mengalami luka bakar akibat siraman air keras di wajah kanan, bahu kanan, dan lengan kanan.
"Kalau dilihat dari kondisinya sekarang, sepertinya tidak perlu (operasi), kita lihat perkembangan nanti," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Briptu Eryando bersama seorang informan hendak bertemu dengan bandar narkoba berinisial DT di bawah Jembatan Ampera Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Jumat (9/6) pukul 20.00 WIB. Korban sebelumnya telah sepakat bertemu dengan pelaku dan bermaksud menjebak pelaku dengan melakukan undercover buy atau menyamar sebagai pembeli.
Begitu menunggu di lokasi, korban dan informan bernama Angkut diserang enam anak baru gede (ABG). Korban Briptu Eryando terkena siram air keras yang mengakibatkan mengalami luka bakar di wajah sebelah kanan, dan bahu kanan sampai lengan kanan.
Sementara informan Angkut mengalami luka bacok di kening dan jari tangan kanan. Kedua korban sempat dirawat ke Rumah Sakit Bari Palembang dan akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara Palembang.