Polisi Masih Tunggu Hasil Laboratorium Terkait Penyebab Kematian Penembak Kantor MUI
Meskipun ditemukannya sejumlah obat dan adanya riwayat jantung dan asma. Jenderal bintang satu ini belum bisa memastikan apa penyebab kematian pria asal Pesawaran, Lampung tersebut.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, ada sejumlah obat-obatan pada tas terduga pelaku penembakan kantor MUI Jakarta. Diketahui, penembakan kantor MUI yang dilakukan Mustofa NR (60) terjadi pada Selasa (2/5).
"Iya, jadi memang di tasnya itu ada obat-obatan asma, termasuk itu," kata Hariyanto kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/5).
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
Meskipun ditemukannya sejumlah obat dan adanya riwayat jantung dan asma. Jenderal bintang satu ini belum bisa memastikan apa penyebab kematian pria asal Pesawaran, Lampung tersebut.
"Jadi dari patologi anatomi sebenarnya yang asma yang bisa membunuh itu pengaruhnya, ya itu nanti pengaruhnya ke jantung dan sebagainya," ujarnya.
"Jadi nanti hasil dari pemeriksaan patologi yang akan menjawab bahwa yang bersangkutan ini sebenarnya sebab kematian itu karena apa," sambungnya.
Meski sudah dilakukan autopsi yang hanya memakan waktu selama dua jam, namun secara keseluruhan hasil dari autopsi tersebut belum selesai keluar. Karena, pihaknya masih melakukan pemeriksaan tambahan laboratorium.
"Jadi kemarin kita ambil sampel organ dalamnya untuk pemeriksaan. Ada jantung sama paru, karena itu yang bisa menjelaskan organ yang paling menjelaskan penyebab kematian. Jadi ada tiga yaitu ginjal, paru dan jantung," tegasnya.
Akan tetapi, jenderal bintang satu ini belum bisa memastikan kapan pemeriksaan laboratorium itu selesai dilakukan.
"(Berapa lama) ya itu kita doakan semakin cepat semakin baik," pungkasnya.
Jenazah Sudah Siap Diambil
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, autopsi jenazah terduga pelaku penembakan kantor MUI Jakarta sudah selesai dilakukan. Sehingga, jenazah Mustofa NR sudah bisa diambil oleh keluarganya.
"Jadi jenazah pelaku penembakan yang kemarin di kantor pusat MUI ini sudah selesai pemeriksaannya, secara fisik sudah selesai tinggal nunggu hasil PA-nya (Patologi Anatomi). Dan sekarang kondisi atau posisi jenazah ini ada di Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Pusdokkes Polri, dan kalau pun nanti keluarganya sudah dihubungi oleh penyidik dan kita persilakan sudah selesai," kata Hariyanto kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/5).
Lalu, untuk keluarga yang ingin mengambil jenazah pria asal Pesawaran, Lampung ini harus lebih dulu meminta izin kepada penyidik yang menangani kasus tersebut.
"Iya (ada surat rekomendasi dari Polda Metro) jadi nanti hubungin penyidik. Nanti keluarga hubungi penyidik untuk mengambil jenazahnya," tegasnya.
"Sudah siap diambil (jenazah)," tambahnya.
Namun, ia mengaku belum mendapatkan informasi kapan jenazah bakal diambil oleh keluarganya.
"Belum ada info keluarga mengambil," pungkasnya.
(mdk/eko)