Polisi, menteri hingga dukun sibuk cari Angeline
Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015.
Hampir sebulan misteri hilangnya Angeline bocah asal Denpasar, Bali belum juga terkuak. Bocah 8 tahun itu belum diketahui apakah diculik, dibunuh atau memang kabur dengan sendirinya. Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015. Akan tetapi, berbagai upaya telah dilakukan keluarga atau pun pihak berwajib untuk mencari Angeline.
Bahkan, di tempat lokalisasi di wilayah Sanur, Denpasar Selatan juga terpampang soal foto anak hilang ini. Dan dalam pengumuman itu penemu Angeline bakal diberi hadiah Rp 40 juta.
"Iya mas, ini dikasih anggota untuk ditempel. Siapa tau ada yang lihat," aku Wayan, pegawai Bar Odah di Sanur, Jumat malam (5/6) di Sanur, Bali.
Namun, dari pemasangan foto tersebut tidak juga menemukan titik terang. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang mengaku menemukan atau melihat anak yang masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD) itu.
Pencarian pun tidak sampai di situ, wali kelas Angeline Putu Sri Wijayanti bahkan minta pertolongan kepada dukun untuk diberi petunjuk keberadaan Angeline.
Atas kasus tersebut, berbagai kalangan ikut prihatin terhadap Angeline. Tidak hanya polisi yang sibuk menyebar anggotanya mencari Angeline, bahkan dua menteri juga ikut menyoroti kasus ini. Mereka datang langsung ke rumah anak berkulit putih itu, meskipun tidak bisa bertemu dengan orangtuanya.
Berikut cerita polisi, menteri hingga dukun sibuk cari Angeline dihimpun merdeka.com:
-
Kenapa Angelina Sondakh enggan dipanggil ustazah? Pertama-tama, aku nggak mau disebut ustazah, karena kalau ditanya pesantren mana, aku dari pondok bambu, lapas, biasanya ustazah kan lulusan pesantren, cuma aku pesantren kehidupan.
-
Siapa yang Angelica Manopo dukung? Meskipun punya jalur karir yang berbeda, Amanda dan Angelica selalu saling dukung dengan penuh semangat. Mereka adalah contoh nyata hubungan saudara yang keren banget!
-
Kapan Angelina Sondakh menjadi mualaf? Mengikuti perjalanan panjangnya sebagai mualaf sejak tahun 2008, hingga menjalani hukuman selama 10 tahun di balik jeruji besi, Angelina Sondakh telah menempuh perjalanan hijrah yang mengesankan.
-
Apa yang dilakukan Angelina Sondakh saat ini? Setelah lama tak muncul di layar televisi, kini Angelina Sondakh beralih profesi menjadi penjual kue.
-
Kenapa Angelina Sondakh berjualan kue? Angie ingin mengeksplorasi minat barunya di bidang kuliner sambil terus menekuni profesinya di dunia hiburan.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
Cari Angeline, polisi telurusi berbagai lokasi hingga data CCTV
Angeline Magawe (8 tahun) yang hilang sejak Sabtu (16/5) lalu, belum juga ditemukan. Dari penelusuran polisi, Angeline hilang saat bermain di halaman rumahnya di Jalan Sedap Malam nomor 26 Denpasar, pukul 15.00 WITA.
Belum terungkapnya kasus ini, membuat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Bali meminta Polresta Denpasar segera menyerahkan data kamera pengawas (CCTV) terkait hilangnya siswi SDN 12 Sanur ini.
Diharapkan setelah mendapat data CCTV, Unit Cyber Crime Polda Bali dapat melakukan penelusuran dan mencari petunjuk keberadaan Angeline.
"Saya telah menyarankan pada Polresta Denpasar untuk menyerahkan CCTV di sekitar lokasi kejadian agar dapat segera kita analisa," kata Direskrimsus Polda Bali, Kombes Triyono Basuki Pujono, kepada sejumlah wartawan di Polda Bali, Denpasar, Minggu (31/5).
Basuki berjanji akan berusaha maksimal membantu Polresta Denpasar mencari keberadaan Angeline.
"Kita juga ingin secepatnya anak itu bisa ditemukan," ujar Basuki.
Menariknya, teka-teki keberadaan Angeline membuat semua kalangan menduga-duga. Bahkan, tetua di kawasan rumah Angeline tiba-tiba mengatakan kalau anak ini disembunyikan makhluk halus sejenis genderuwo. Ada juga seorang dukun mencoba menerawang. Dia meyakinkan kalau Angeline ada bersama seseorang yang sangat dekat dan dikenalnya. Orang ini, menurut dia, meyakinkan Angeline baik-baik saja dan maksimal dua minggu lagi akan kembali.
Ingin Angeline segera ditemukan, wali kelas datangi dukun dan pura
Berharap bisa cepat Angeline ditemukan, wali kelas bocah 8 tahun itu mencari orang pintar (dukun) untuk menemukan petunjuk.
"Saya tetap yakin polisi bisa menemukan. Tetapi sebagai tradisi orang Bali, kita tetap cari petunjuk ke orang yang bisa melihat alam gaib, siapa tau ini bisa membantu proses cepatnya anak didik kami ditemukan," kata Putu Sri Wijayanti, Wali Kelas 2 B SDN 12 Sanur, Denpasar.
Wali kelas Angeline yang akrab disapa bu Sri, diminta dukun untuk memohon serambi menghaturkan sesaji di lokasi Pura depan rumah Angeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Sanur.
Petunjuk tersebut harus dilakukan hari ini, Selasa (9/6). Karena kebetulan depan gerbang pintu rumah Angeline terdapat sebuah Pura Persinggahan dari Pura Batu Bolong yang pusatnya ada di Canggu, Kuta.
"Kami tadi sudah menghaturkan sesaji yang dimaksudkan sama orang pintar. Kita haturkan (persembahkan) di pura depan rumahnya," ungkap Ibu Sri, Selasa (9/6).
Katanya, berdasarkan petunjuk orang pintar yang di Bali disebut sebagai seorang 'Balian'. Disebutkan Balian dari Desa Waturenggong, Denpasar bahwa anak ini diajak bersenang-senang oleh penghuni di Pura tersebut.
"Semoga setelah kita haturkan sesaji nanti, anak kami ini bisa ditemukan dan dikembalikan jika benar dugaan Angeline disembunyikan penghuni dari Pura ini," tuturnya.
Menteri Yuddy datangi Polda Bali tanyakan kasus hilangnya Angeline
Hilangnya Angeline (8) bocah kelas 2 SD selama 19 hari di jalan Sedap Malam, Denpasar, memancing reaksi rasa ingin tau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi.
Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, Menteri Yuddy menyempatkan diri mendatangi Polda Bali, untuk menanyakan kendala polisi dalam melakukan pencarian Angeline.
"Saya sudah menerima laporan dan mendengar langsung penjelasan dari polisi. Ternyata Polda Bali ini sudah sangat bekerja keras dalam mengungkap kasus ini. Harapan saya, mari kita temukan dulu anak ini," katanya, Jumat (5/6) di Polda Bali.
Menurutnya, semua orang simpati atas kasus yang menimpa Angeline. Bahkan, kata Yuddy, sekali pun Presiden Jokowi akan menanyakan hal serupa jika sedang berada di Bali.
"Ini kebetulan saya lagi ada tugas di Bali. Jadi karena rasa simpati saya, makanya ada rasa ingin tau tentang anak ini. Saya yakin Menteri lainnya jika kebetulan ada di Bali, bahkan Jokowi pun sudah dipastikan akan mencoba untuk ingin tau tentang Angeline," ujarnya.
Dia yakin Polisi bisa segera menemukan bocah malang tersebut. Yuddy berharap semua komponen dilibatkan dalam tujuan mencari anak ini. Sebelum ke Polda Bali dia juga sempat meninjau situasi lingkungan tempat tinggal Angeline di jalan Sedap Malam, Denpasar.
"Ingat ini akan jadi prestasi luar biasa bagi Polda Bali, jika anak ini ditemukan. Soal nanti kalau ketemu barulah nanti didalami kasusnya," kata Menteri yang baru mendapat gelar Guru Besar ini.
Tidak hanya mendatangi Polda Bali, menteri Yuddy juga mampir ke rumah orangtua asuh Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar, sekitar pukul 12.00 WITA. Dia didampingi sejumlah petugas kepolisian, termasuk Kepala Polsek Denpasar Timur, Komisaris Polisi I Gede Redastra, dan sejumlah anggota kepolisian dari Polresta Denpasar.
Namun, tidak satupun anggota keluarga Angeline bersedia menyambut Yuddy, meski dia telah menunggu di depan pintu gerbang rumah terletak di pinggir jalan itu. Sekitar sepuluh menit menunggu, Yuddy hanya ditemui seorang petugas pengamanan berjaga di depan rumah.
Kepada Yuddy, petugas bernama I Dewa Ketut Raka itu mengatakan, keluarga Angeline dan ibu tirinya, Margaret, saat ini tidak ingin menerima tamu, karena kondisi psikis dan kesehatannya sedang tertekan setelah hilangnya Angeline. Margareta sama sekali tidak membukakan pintu masuk buat Yuddy. Raka hanya berbincang dengan Yuddy dari balik tembok rumah.
Sementara itu, Dir Reskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Bambang Yudisworo meyakinkan bahwa saat ini semua anggotanya telah disebar. Bahkan juga melibatkan seluruh adat desa untuk melakukan sidak penduduk di tempat kos.
"Dari desa, kecamatan di semua kabupaten kita libatkan," singkat Bambang di hadapan Menteri.
Setelah Yuddy, giliran Menteri Yohana diusir keluarga Angeline
Sikap tidak kooperatif Magareta (55), ibu asuh Angeline (8) yang sudah hilang selama 19 hari, menjadi pertanyaan besar. Hal itulah yang diungkapkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise hari ini Sabtu (6/6).
Hal itu diungkapkan Yohana, setelah dirinya mengunjungi rumah Angeline di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar. Sedianya, dia akan bertemu dengan Magareta, namun gagal lantaran kehadiran menteri tidak diharapkan olehnya.
"Jangankan bisa bertemu, malah tidak dibukakan pintu. Katanya sih percuma kalau hanya bertemu tetapi anaknya tidak bertemu. Ibunya lagi setres berat, Pak," kata salah seorang warga setempat di Jalan Sedap Malam.
Kabarnya, kedatangan Yohana yang mendadak ini sempat dijaga puluhan pecalang adat Sedap Malam. Menteri saat itu hanya bisa berdiri di depan pintu gerbang rumah bepagarkan papan warna coklat yang terkunci rapat.
Salah seorang penjaga mengatakan, ibu tidak mau bertemu siapa-siapa dan tidak mengizinkan siapapun masuk rumah.
Diungkapkan Christin, kakak angkat Angeline, melalui Kepala Lingkungan Banjar Kebon Kori, Kesiman, Denpasar Timur, Ketut Stapa, bahwa orang dalam rumah tidak mau bertemu dan membukakan pintu.
"Sekarang saya di sini berusaha memediasi menteri dan keluarganya. Tapi ini kenapa mereka sulit ditemui," jelasnya.
Dia mengatakan, barusan telah menghubungi Christin dan dia melarang semua orang datang dan masuk kedalam rumahnya.
"Ini orang-orangnya aneh punya masalah kok malah menghindar. Di sini kami malah curiga di dalam itu ada apa. Harusnya polisi ambil langkah tegas dan menyisir seisi rumah. Sudah dua menteri datang, tapi diusir," ungkapnya.
Kepala lingkungan itu setelah bersitegang dengan Chistin melalui telepon akhirnya diizinkan masuk ke dalam rumah, dengan catatan ada Kapolda Bali.
Sementara, itu Menteri Yohana tidak banyak komentar. Dia hanya menggelengkan kepala dan meminta polisi ambil sikap tegas dan membeberkan secara transparan fakta-fakta yang sesungguhnya terjadi dalam rumah Angeline.
"Kita serahkan pada polisi untuk segera menemukan Angeline," singkat Yohana, sambil berlalu meninggalkan lokasi dan mengaku menuju sekolah Angeline.
Seperti diberitakan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, kemarin juga diusir oleh keluarga Angeline saat mampir ke rumah orangtua asuh Angeline di Jalan Sedap Malam, Denpasar, sekitar pukul 12.00 WITA. Dia didampingi sejumlah petugas kepolisian, termasuk Kepala Polsek Denpasar Timur, Komisaris Polisi I Gede Redastra, dan sejumlah anggota kepolisian dari Polresta Denpasar.
Namun, tidak satupun anggota keluarga Angeline bersedia menyambut Yuddy, meski dia telah menunggu di depan pintu gerbang rumah terletak di pinggir jalan itu. Sekitar sepuluh menit menunggu, Yuddy hanya ditemui seorang petugas pengamanan berjaga di depan rumah.
Kepada Yuddy, petugas bernama I Dewa Ketut Raka itu mengatakan, keluarga Angeline dan ibu tirinya, Margaret, saat ini tidak ingin menerima tamu, karena kondisi psikis dan kesehatannya sedang tertekan setelah hilangnya Angeline. Margareta sama sekali tidak membukakan pintu masuk buat Yuddy. Raka hanya berbincang dengan Yuddy dari balik tembok rumah.