Polisi Ungkap Pemilik Helikopter Jatuh di Pecatu Bali: Tidak Ada Nama Raffi Ahmad
Sempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Helikopter yang berisi 5 orang jatuh di kawasan Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Petugas memastikan seluruh orang yang berada di pesawat tersebut selamat.
- Pembelaan Raffi Ahmad Usai Video Istrinya Viral di Media Sosial Akibat Tak Mau Salaman dengan Penggemar
- Raffi Ahmad Menyewa Helikopter Untuk Menemani Rafathar ke Acara Sekolah
- Teriakan Pilu Dua Penumpang Wanita Sesaat Helipoter Jatuh di Pecatu Bali: Suamiku Mana?
- Helikopter Bawa 5 Penumpang Jatuh di Pecatu Bali, 2 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan Helikopter PK-WSP type Bell 505 diketahui milik PT. Indo Aviasi Perkasa. Sekaligus menjawab pertanyaan netizen terkait helikopter itu dimiliki oleh Raffi Ahmad. Karena sempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
"Kita kan berdasarkan data tidak ada nama Raffi Ahmad. Itu kan tercantum PT apa, tidak ada. Mengenai kelanjutannya itu kita tidak bisa mengatakan itu punya Raffi Ahmad. Yang jelas data yang tercantum di surat seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, Kombes Jansen, mengatakan bahwa terkait tali layang-layang yang terlilit di baling-baling helikopter tersebut akan diselidiki dan juga siapa pemilik tali layangan itu. Sementara, di TKP tidak ditemukan layangan dan hanya tali layangan saja.
"(Tali layangan) itu bagian dari penyelidikan oleh tim yang berwenang di sana. Nanti, kalau memang sudah dipastikan penyebabnya itu akan diumumkan. Tapi, kalau sekarang kan tidak bisa kita pastikan karena itu. Tapi memang di sana ditemukan diduga masih diduga. Tapi untuk memastikan itu masih dalam penyelidikan," kata Kombes Jansen.
Pihaknya juga tidak mengetahui, terkait jam terbang pilot yang membawa helikopter tersebut dan memang helikopter tersebut digunakan untuk wisata yang berkeliling di kawasan tersebut.
"Sementara baru data itu, nanti kita cek lagi. Bahwa itu (Helikopter) itu kan digunakan untuk mutar-mutar itu (untuk) wisata. Tapi, masih didalami untuk penyebab pastinya. Yang jelas cuacanya, semuanya akan dicek lagi. Apakah karena angin atau apa. Tapi yang penting kita bersyukur semua (korban) selamat," imbuhnya.
Pihaknya juga menyebutkan, bahwa pemilik PT. Indo Aviasi Perkasa juga akan diperiksa dan diminta keterangan terkait jatuhnya helikopter tersebut.
"Iya (akan diperiksa) itu bagian dalam pemeriksaan tentunya. Karena ini ada peristiwa kecelakaan, nanti akan didalami penyebabnya apa. Apakah memang sesuai dugaan ditemukannya tali layang-layang akibat itu, atau ada faktor lain nanti kan dicek. Yang berwenang yang ngecek itu, kita belum bisa menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan," ungkapnya.
Sementara, untuk barang bukti yang diamankan atas peristiwa tersebut adalah tali layang-layang dan layangannya tidak ditentukan di TKP.
"Kalau layang-layang (tidak) ditemukan cuma talinya ada di situ. Masih didalami semua, yang ditemukan di situ kan ada, nanti dilihat penyebabnya apa. Itu masih dalam bagian investigasi tim yang berwenang. Kalau sekarang kan nggak bisa, banyak dugaan penyebab. Bisa karena cuaca misalnya, bisa karena benang itu, bisa banyak hal," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah helikopter terjatuh di kawasan tebing di daerah Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Jumat (19/7) sekitar pukul 14:45 WITA.
Kepala Dusun (Kasus) Banjar Suluban I Wayan Suartana mengatakan, bahwa helikopter tersebut membawa lima penumpang bersama kopilot-nya.
"Iya betul (helikopter jatuh). Korban helikopter ada lima penumpang bersama kopilot-nya kalau tidak salah, warga negara Indonesia dua orang sama kopilot-nya, orang Indonesia, dan tamu asing ada tiga orang," kata Suartana, saat dihubungi Jumat (19/7).
Sementara, yang luka parah ada dua orang dan sudah dilarikan ke rumah sakit," Yang luka parah tamu asing satu orang laki-laki, dan warga negara Indonesia satu orang," ujarnya.