PoliticaWave: Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul di Medsos dari Prabowo-Sandi
Lembaga survei PoliticaWave merilis hasil penelitian calon presiden dan wakil presiden pilihan netizen melalui rangkaian variabel aktif sosial media. Jika Pilpres 2019 dilaksanakan hari ini, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang dengan suara 57,25 persen.
Lembaga survei PoliticaWave merilis hasil penelitian calon presiden dan wakil presiden pilihan netizen melalui rangkaian variabel aktif sosial media. Jika Pilpres 2019 dilaksanakan hari ini, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang dengan suara 57,25 persen.
"Jadi kita ada beberapa matrik. Pertama, jumlah percakapan Jokowi-Ma'ruf periode 57,25 persen, Prabowo-Sandiaga 42,75 persen. Kalau ditanya hari ini siapa yang menang, ya sesuai dengan data itu," tutur Founder PoliticaWave Yose Rizal di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas dilakukan? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Siapa yang melakukan survei tentang artis terkaya di Indonesia? Lembaga survey Cydem International Research merilis daftar artis terkaya di Indonesia.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Apa tujuan dari survei Poltracking Indonesia? Tujuan survei untuk mengukur sejauh mana efektivitas langkah para kandidat dalam meningkatkan elektabilitasnya, serta sejauh mana pengaruh faktor eksternal di luar kandidat dapat mempengaruhi peta elektoral terkini.
PoliticaWave memperoleh sebanyak 1.899.881 total percakapan terkait kedua kandidat yang dilakukan oleh 267.059 akun selama periode penelitian 28 Januari hingga 4 Februari 2019. Di antara sosial media yang dipantau adalah Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, online forum, dan news portal.
Terdata, percakapan terkait pasangan Jokowi-Ma'ruf dilakukan oleh 61,25 persen akun. Sementara Prabowo-Sandiaga sebanyak 38,75 persen akun.
"Kita juga mengeluarkan bot dari data analisa kita. Kita filter, alasannya bot enggak nyoblos dan dikelola robot. Akun anonim selama itu bukan boot tetap kita masukkan. Percakapan ada 257 ribu percakapan konten pilpres per hari. Bot kalau mau pilpres, naik. Kita filter sehari 60 ribu," jelas dia.
Menurut Yose, berdasarkan pengalaman survei sebelumnya dan kontestasi politik yang bergulir di berbagai negara, paslon yang menang di sosial media akan juga unggul di kontestasi sebenarnya. Hal itu bergantung pada seberapa banyak dibicarakan dan besar sentimen positif yang diperoleh.
"Jadi biasanya yang menang di sosial media itu menang di realnya. Di US begitu dan di Indonesia hampir 90 persen," kata Yose.
Pada sisi sentimen percakapan, 80 persen netizen memperbincangkan Jokowi-Ma'ruf secara positif dan 20 persen negatif. Untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, memperoleh 74 persen percakapan positif dan 26 persen percakapan negatif.
Isu positif untuk Jokowi-Ma'ruf yang diperbincangkan netizen yaitu kebersamaan Jokowi dengan keluarga 27 persen, deklarasi dukungan dari sejumlah pihak 22 persen, pertemuan dengan ulama 21 persen, pembangunan desa 16 persen, dan pembangunan infrastruktur 14 persen.
Sedangkan isu negatif Jokowi-Ma'ruf di antaranya pemenjaraan Ahmad Dhani 38 persen, kritik pernyataan Jokowi terkait propaganda Rusia 28 persen, doa kiai Maimun untuk Prabowo 25 persen, pernyataan Menkominfo yang gaji kamu siapa 13 persen, dan pernyataan Wali Kota Semarang terkait pelarangan warga menggunakan jalan tol jika tidak mendukung Jokowi 3 persen.
Kemudian untuk pasangan Prabowo-Sandiaga, beberapa isu positif di sosial media yaitu doa Kiai Maimun untuk Prabowo 64 persen, kegiatan jalan sehat bersama Prabowo 15 persen, blusukan Sandiaga 13 persen, deklarasi dukungan 5 persen, dan janji tidak impor 2 persen.
Sementara isu negatifnya adalah terkait pernyataan Prabowo yang mengkritik Kemenkeu 67 persen, tudingan sandiwara korban banjir lumpur 13 persen, pernyataan Rocky Gerung terkait kitab suci fiksi 10 persen, leluhur Prabowo yang menangkap Pangeran Diponegoro 5 persen, dan isu hoaks terkait utang dari pendukungnya 5 persen.
"Kita punya engine yang dikembangkan sejak 2010 untuk menganalisa sentimennya apakah positif, negatif, atau netral," kata Yose.
Baca juga:
PoliticaWave: Jokowi-Ma'ruf Masih Unggul di Medsos dari Prabowo-Sandi
BPN Prabowo: Setelah Diteliti yang Pakai Konsultan Asing Ternyata Petahana di 2014
Kampanye di Nganjuk, Sandiaga Kunjungi Industri Rumahan Shuttlecock
Survei PoliticaWave Beberkan 10 Isu Hoaks Terbesar Serang Jokowi di Pilpres 2019
PDIP Targetkan Jokowi-Ma'ruf Menang 60 Persen di Cianjur
Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK Soal Anggaran Negara Bocor 25%