Mungkinkah Proyek Mercusuar Jokowi Dilanjut Prabowo? Begini Analisis Pengamat Politik
Keberlangsungan proyek-proyek peninggalan Jokowi itu tergantung satu hal.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengakhiri masa pemerintahannya sebentar lagi. Di sisi lain, sejumlah proyek-proyek strategis yang digarap Jokowi belum rampung sepenuhnya.
Pengamat Politik dari Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menyebut ada kemungkinan besar Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih akan melanjutkan sejumlah 'proyek mercusuar' yang dimulai oleh Jokowi.
Agung menyebut hal ini dilihat dari relasi baik antara Prabowo dan Jokowi, di mana Prabowo cukup berkontribusi dalam pemerintahan Jokowi.
"Jadi menurut saya personal relasi Prabowo dan Jokowi itu kuat, kemudian juga Pak Prabowo dengan tim sinkronisasi dan timnya kemudian dilantik sebagai wakil menteri keuangan, wakil menteri pertanian, wakil menteri kominfo, kepala badan gizi untuk makan siang gratis, kemudian ada badan penerimaan selain badan komunikasi presiden. Saya kira hal-hal semacam itu contoh gayung bersambut," kata Agung saat dihubungi merdeka.com, Rabu (9/10).
Agung menilai personal relasi antara keduanya menjadi kunci akan ada kemungkinan proyek mercusuar Jokowi dilanjutkan oleh Prabowo.
"Jadi saya melihat ada komitmen awal yang bagus untuk melanjutkan kalau anggarannya tidak besar. Komitmen untuk melanjutkan kembali IKN, bahkan beberapa proyek mercusuar tadi, MRT dan seterusnya. Karena memang ini bagian cara Pak Prabowo juga mengucapkan terima kasih, imbal jasa politik atas dukungan kemudian kontribusi presiden Jokowi kepada pemerintahan beliau," jelasnya.
Meski demikian, Agung mengingatkan bahwa keberlanjutan proyek-proyek mercusuar Jokowi tidak dapat dilihat secara sederhana.
Dia memprediksikan Prabowo akan melanjutkan proyek mercusuar di tahun pertamanya, namun pada tahun kedua anggaran sangat menentukan apakah proyek ini akan dilanjutkan atau tidak.
"Betul, tapi setelah tahun kedua kita nggak tahu, dilanjutkan lagi atau tidak karena menyesuaikan banyak hal seperti relasi personalnya, budget anggarannya, dan hal-hal lain," lanjutnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Pengamat Politik Adi Prayitno. Adi menilai keberlanjutan proyek mercusuar Jokowi sangat bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sangat tergantung postur APBN. Kalau APBN memadai proyek mercusuar sangat mungkin dilanjutkan karena Prabowo-Gibran bermazhab keberlanjutan," kata Adi secara terpisah.
Adi menjelaskan jika APBN tidak sesuai dengan pembangunan proyek maka ada kemungkinan proyek mercusuar Jokowi mangkrak, pasalnya Prabowo memiliki program makan siang gratis yang menjadi prioritas.
"Sebaliknya, kalau postur APBN tidak kondusif dan investor tak kunjung berdatangan ke IKN, sepertinya proyek mercusuar macam IKN sulit dilanjutkan. Apalagi Prabowo juga program andalan makan gizi gratis yang pastinya sangat prioritas," lanjutnya.
Kepemimpinan Prabowo pada tahun kedua juga disebutkan Agung sebagai penentu relasi keduanya yang kini terlihat baik. Pasalnya posisi keduanya saat itu tidak lagi sama, di mana Prabowo menjabat sebagai presiden sementara Jokowi sudah tidak memiliki kekuasaan.
"Mengevaluasi atau melihat relasi antara Pak Jokowi dan Prabowo paling ideal setelah Pak Jokowi sudah tidak lagi menjabat. Karena di situ kita tahu Pak Jokowi sudah tidak ada kekuasaan sementara Pak Prabowo berkuasa. Jadi untuk mengetahui relasi personal keduanya, kemudian apakah dilanjutkan atau tidak di tahun keduanya. Di situ baru bisa kita lihat," tutup Agung.
Reporter Magang : Maria Hermina Kristin