Politikus PDIP vs perwira polisi soal Miras, siapa benar?
Albert dimaki Herman Hery dengan kata-kata tak pantas.
Peredaran minuman keras atau miras di Tanah Air semakin tak terbendung. Itu sebabnya, razia terus dilakukan termasuk menjelang Tahun Baru 2016.
Cerita soal razia miras, ada peristiwa tak mengenakkan terjadi di Kupang sepekan lalu. Usai melakukan penertiban miras di sekitaran Kota Kupang dalam rangka operasi pekat, Kasubdit Narkoba Polda NTT, AKBP Albert Neno, malah diintimidasi. Siapa yang melakukannya?
Ternyata pelaku yang mengancam adalah anggota DPR Komisi III yang membidangi hukum, Herman Hery. Herman adalah politikus dari partai penguasa PDI Perjuangan.
-
Di mana Ria Ricis melapor ke polisi? Di sini saya merasa dirugikan dan sangat terancam tentunya
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kapan razia terhadap PPKS dilakukan? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
Kepada merdeka.com, Neno menceritakan bagaimana Herman Hery mengintimidasi dirinya dengan cara memaki dan mengancam. Peristiwa itu bermula dari razia pekat yang dilakukannya bersama tim dari Polda NTT sejak tanggal 6 hingga 20 Desember lalu.
"Selama pelaksanaan operasi, tidak ada masyarakat yang komplain dan tak ada pula yang menyinggung tentang nama Herman Hery, dan kami pun operasi itu gabungan ada timnya dari Provost, Propam, Sabhara, dll tapi selama proses razia itu tidak ada kendala," kata Neno, saat dihubungi Selasa (29/12) kemarin.
Lima hari setelah razia selesai, tepatnya di malam Natal tanggal 25 Desember, Neno yang kala itu tengah menerima banyak tamu mendapat telepon. Telepon itu dijawabnya sambil mengucapkan salam Natal.
Bukannya membalas, di ujung telepon terdengar suara pria penuh emosi dan mengaku sebagai Herman Hery langsung memakainya.
"Kebetulan HP saya saat itu dipegang anak saya, terus dia bilang ini ada telepon pak," tambahnya.
Dikarenakan ponselnya sedikit bermasalah, Albert lalu mengangkat dengan kondisi speaker ponsel menyala. Makian Herman Hery didengar semua keluarga dan tamu yang tengah merayakan Natal di rumahnya.
"Lalu saya terimalah, saya ucapkan lebih dulu, 'halo selamat malam, selamat natal', nah tiba-tiba langsung dibalas 'hai m****t b*****t, saya ini Herman Hery kenapa kamu tutup usaha saya'," cerita Neno mengulang perbincangannya malam itu dengan si penelepon.
Saat itu, dia sempat bertanya usaha apa yang dimaksud. Hery kembali menjawab dengan suara meninggi.
"Hai m****t b*****t kenapa kau sita minuman keras orang. Saya sempat bilang, kalau masalah itu yang bapak maksud saya bisa jelaskan, saya minta waktu tapi dia terus bicara," sambungnya.
Makian itu terus saja diulang Herman Hery dalam perbincangan mereka selama lebih kurang 10 menit. Tak cukup memaki, Herman menantang Neno bertemu di hotel miliknya.
"Kau udah hebat dan jago, kalau gitu malam ini kau datang dan ketemu di hotel saya. Ketemu di hotel kau bawa senjata, kau lawan saya, ku akan habiskan kau malam ini," beber Albert meniru ucapan Herman.
Albert coba menanggapi santai kemarahan Herman. Dia bilang tak ada pentingnya membawa senjata kemudian menemuinya.
"Tapi dia kembali mengancam 'kulaporkan punya dir (direktur) mu, saya akan laporkan ke Propam, ke Kapolri biar kamu dicopot'," tambahnya.
Mendapat perbuatan tak menyenangkan demikian, Albert tak tinggal diam. Apalagi, dia tak merasa menutup tempat usaha Herman Hery.
Dia memilih menyelesaikan permasalahan ini lewat jalur hukum. Dia pun sudah meminta izin atas langkah yang diambilnya melaporkan Herman Hery ke Polda NTT ke Kapolda NTT.
"Saya tetap sampaikan proses hukum tetap saya jalankan supaya kita lihat penegakan hukum kita sejauh mana, sudah dilaporkan ke Polda NTT tanggal 26 Desember," jelasnya.
Rupanya, pernyataan Neno dibantah Herman Hery. Dia mengaku tak menelepon Neno.
Dia menyebut anak buahnya lah yang menghubungi Neno. Itupun tak sampai ada makian.
"Tidak benar, karena tanpa bukti, sebab yang nelepon ke Albert adalah staf saya atas nama Ronny," kata Hery saat dihubungi, Selasa (29/12).
Herman berdalih justru dirinyalah yang menyuruh stafnya untuk membuat janji bertemu dengan Albert. "Saya yang suruh telepon untuk bertemu," tuturnya.
Hery berharap Albert tak cepat menuding dirinya mengancam. Dia juga berharap agar Albert tak menyebarkan isu yang tak benar.
"Mestinya Albert buktikan dulu lewat rekaman percakapan baru melapor bahwa Herman Hery yang telepon dia, jangan langsung menyebarkan berita yang belum pasti kebenaran nya ke media, LSM dan Sosmed," jelasnya.
Herman menjelaskan, polisi melakukan operasi penyitaan, menyita minuman bir di warung-warung dan ruko-ruko milik warga. Alasan penyitaan itu sesuai dengan peraturan menteri perdagangan yang lama Rahmat Gobel, bahwa minuman keras kelas A jenis bir tidak boleh dijual di toko-toko dan warung.
"Albert kan Pamen, Kasubdit, penyidik senior, mestinya tahu hukum," sindirnya.
Tak cuma itu, dia juga mengancam akan memilihkan kembali Neno ke Program Polri.
"Saya ambil (langkah hukum). Saya akan laporkan ke Propam Mabes. Susah lihat orang senang, (tapi) senang lihat orang susah, itu aja," pungkasnya.
Mengetahui anak buahnya diancam demikian, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tak tinggal diam. Dia mendukung tindak Neno yang tetap memproses hukum selama apa yang dilakukannya benar.
"Masa anggota Polri diancam terus takut," kata Badrodin kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (29/12).
Dia meminta Albert tak gentar melawan orang yang salah. Sekalipun yang akan dihadapi anggota DPR. Diyakininya pula, dalam hal ini Albert sudah berbuat benar.
"Polisi itu melakukan tugasnya, kalau benar tidak usah takut," tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan, dia juga menyuarakan orang-orang yang bersalah sepatutnya dihukum sesuai aturan yang berlaku.
"Sudah benar, kenapa takut tindak saja," pungkasnya.
Baca juga:
Jejak Herman Hery, dari kasus korupsi hingga ancam polisi
Jelang tahun baru, ratusan petasan dan miras di Depok disita polisi
Anak buah diancam politisi PDIP, Kapolri sebut jangan takut!
Diduga ancam polisi karena razia miras, Herman bisa diproses MKD
Albert dimaki & diancam Herman Hery via telepon, sang istri menangis
Klarifikasi ancaman, MKD akan panggil Herman Hery usai reses
Herman Hery bantah memaki, AKBP Albert tetap bawa ke proses hukum