Sinyal Maruarar Sirait Gabung PSI
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih ikut arah politik dari Jokowi.
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih ikut arah politik dari Jokowi.
Sinyal Maruarar Sirait Gabung PSI
Maruarar Sirait resmi mundur dan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Diketahui, ia pamit dari PDI Perjuangan setelah tinggal beberapa hari lagi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni memberi sinyal mengajak Maruarar Sirait bergabung dengan partainya. Sinyal tersebut diunggah melalui akun instagramnya.
Dalam postingan tersebut, Raja Juli tengah bersama dengan Budiman Sudjatmiko menyaksikan konser band Dewa 19 feat Marcello Tahito di Kota Magelang, Jawa Tengah
“Salam dari kami dari Magelang, Bang @maruararsirait. Keputusan tidak mudah, mudah-mudahan tepat dan bermartabat,” tulis Raja Juli.
Selain itu, Raja Juli juga seakan menawarkan Maruarar untuk bergabung dengan partai yang dipimpin Kaesang Pangarep.
“Perlu rumah perjuangan baru. Gelar karpet merah. #psipartaijokowi #Prabu #IkutJokowiPilihPSI #TegakLurusJokowi,” tutupnya.
Sebelumnya, Maruar mengucapkan terima kasih selama dirinya berlabuh di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
"Tadi saya sudah ketemu dengan bapak Utut Adianto Wakil Sekjen, dan juga bapak Budianto Chen. Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Mas Hasto dan jajaran partai yang selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan," kata Maruarar di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (15/1).
Sebelum berpamitan, Maruarar mengaku, berdoa hingga berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga serta teman-teman terdekatnya.
Karena, setelah berpamitan dengan PDI Perjuangan, ia mengaku, akan mengikuti langkah atau jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saya memutuskan untuk pamit dari PDIP Perjuangan hari ini dan saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan dan saya memilih untuk mengikuti langkah pak Jokowi," ujarnya.
"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya, proof ratingnya 75-80 persen, beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibukota untuk adanya pemerataan," sambungnya.
Oleh karenanya, ia lebih memilih mengikuti jejak mantan Wali Kota Solo tersebut dalam berpolitik selanjutnya.
"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan," ucapnya.
Sebelum pergi meninggalkan DPP PDI Perjuangan, Maruarar sempat menyebutkan beberapa nama-nama untuk meminta doa restu kepada mereka.
"Mohon doa restunya dan kepada teman-teman semua di PDI Perjuangan, senior saya Mas Bambang Dh, Mas Rudi di Solo ada Romo Suryo di Kepri, ada kang Rudi di Jawa Barat, teman-teman saya di DPP ada Mas Utut, ada Mas Pacul ada Mas Rudi, Anton Chen dan teman-teman saya di Taruna Merah Putih ada Lae Sukri Nababan," sebutnya.
"Teh Rieke ada Bang Effendi Sianipar ada Charles ada Marilus ada indah ada agung Rei dan teman-temannya selama ini berjuang ada mbak restu, Mbak Maya Dewi, Kiki dan sebagainya. Dan juga junior-junior saya, ada brando, ada Niko ada Seno di Jawa Timur dan banyak lagi ada Samuel di Bekasi," sambungnya.
Terakhir, ia meminta maaf dan meminta kepada kader PDI Perjuangan lainnya agar tetap loyal.
"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap sama PDIP Perjuangan, tetapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDIP Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional dan lebih berkualitas dari saya, saya mohon pamit, Merdeka," pungkasnya.