Polres Klaten ciduk ratusan warga terlibat perusakan rumah
Polisi mengimbau kepada warga masyarakat untuk saling menahan diri dan menghargai satu sama lain.
Polres Klaten mengamankan ratusan warga diduga terlibat dalam perusakan rumah di Desa Ngeseng, Jambu Kulon, Ceper, Selasa (30/8) dini hari tadi. Akibat perusakan tersebut, data di Polres Klaten menyebut sekitar 17 rumah mengalami pecah kaca, pintu, jendela dan genting karena dilempari batu.
Saat melakukan perusakan, massa juga membawa berbagai senjata tajam seperti pedang, celurit, pipa dan tongkat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kapolres Klaten AKBP Faizal mengatakan, dirinya dan Wakapolres Klaten Kompol Hendri Yulianto turun langsung memimpin pengamanan di lapangan. Hingga siang ini suasana sudah kondusif. Ia juga mengimbau warga agar tak terprovokasi dengan adanya ajakan aksi balas dendam.
"Polres Klaten bergerak dengan cepat setelah mendapati informasi tersebut. Kami menurunkan 2 pleton pengendali massa (Dalmas), 1 Pleton Brimob ditambah 1 Pleton dari Kodim berhasil menetralisir keadaan," ujar Kapolres, Selasa (30/8).
Faizal menuturkan, pihaknya berhasil mengamankan sekitar 150 orang yang diduga terlibat dalam perusakan tersebut, Saat ini pihaknya sedang mendata mana kelompok dari Klaten dan yang dari luar Klaten, untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kami pastikan situasi telah kondusif, dan pelaku-pelaku yang terlibat akan kami tindak sesuai hukum yang berlaku, kami akan periksa” tegas Kapolres.
Terkait kronologi kejadian, Kapolres menuturkan, Perselisihan itu ternyata hanya bermula dari hal sepele. Pada hari Minggu, (28/8) lalu, Ridho Hakiki (17), warga Jetis, Klepu, Ceper, yang juga salah anggota perkumpulan silat tersebut berkelahi Denny Faturohim (21), warga Ngeseng, Jambu Kulon Ceper.
"Sebenarnya pokok permasalahannya pun hanya karena saling pandang, tapi berbuntut panjang," ucapnya.
Faizal menambahkan, permasalahan yang sebetulnya telah dituntaskan di Polsek Ceper dengan pembuatan pernyataan tersebut masih dianggap kurang memuaskan oleh kelompok perkumpulan silat. yang notabene diikuti Ridho. Mereka pun melakukan aksi anarkis dengan melempari rumah warga Ngeseng dengan batu.
"Kami juga telah menghubungi ketua maupun tokoh-tokoh dari SH Teratai untuk dimintai keterangan maupun konsolidasi. Situasi dan kondisi di wilayah Klaten, khususnya di Ceper telah kembali kondusif,"'terangnya.
Kapolres mengimbau kepada warga masyarakat untuk saling menahan diri dan menghargai satu sama lain. Pihaknya menyanyangkan kejadian seperti ini, semua pihak seharusnya dapat saling menahan diri dan menjaga kerukunan.