Polri bantah Brigadir Petrus mutilasi 2 anak karena stres kerja
Anton menyebut banyak dugaan yang bisa saja terjadi seperti mengikuti aliran atau ajaran tertentu.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton CH membantah anggota satuan Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat, Brigadir Petrus Bakus mutilasi dua anaknya karena stres bekerja. Menurut Anton, dalam kasus ini tidak hanya Petrus yang diperiksa, melainkan istri, orangtua dan orang terdekat.
"Memang psikolog di tiap rumah sakit Polri ada sampai tingkat provinsi dan kabupaten. Kan gejala seperti ini enggak kelihatan secara fisiknya," tutur Anton di kantornya, Rabu (2/3).
Anton mengatakan polisi masih mendalami kasus tersebut. "Dari semua sisi sedang kita dalami. Tim psikologi mabes sedang mencari tahu kenapa dulu belum bisa terdeteksi," katanya.
Namun, Anton menyebut banyak dugaan yang bisa saja terjadi seperti mengikuti aliran atau ajaran tertentu. Namun jika gangguan jiwa bawaan, Anton heran kenapa bisa tidak terdeteksi sejak awal.
Seperti diketahui, polisi hingga kini masih mengusut kasus mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus terhadap kedua anak kandungnya, F (5) dan A (3) di asrama Polres Melawi, Gang Darul Falah, Desa Faal, Kecamatan Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan. Bahkan prarekonstruksi yang dilakukan Minggu (28), menghadirkan sang istri, Windri Hairin Yanti. Sebanyak 27 adegan pun diperagakan.