Polri sebut belum ada pergerakan kelompok massa ke Jakarta
Polri sebut belum ada tanda-tanda gerakan kelompok massa ke Jakarta. Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan tanda-tanda gerakan kelompok massa yang ingin Tamasya Al Maidah masuk ke Jakarta.
Satu hari jelang pencoblosan Pilgub DKI Jakarta, Polri dan TNI memperketat pengamanan Ibu Kota. Setiap daerah pintu masuk ke Jakarta disisir pihak kepolisian guna memastikan tidak adanya mobilisasi massa saat pesta demokrasi berlangsung.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan tanda-tanda gerakan kelompok massa yang ingin Tamasya Al Maidah masuk ke Jakarta.
"Belum ada pergerakan, kami di daerah sudah melakukan penyisiran baik itu Polda Jatim, Jabar, Banten, Lampung dan lainnya," kata Rikwanto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/4).
Berdasarkan maklumat yang telah diterbitkan Polri, masing-masing kepolisian daerah memang ditugaskan melakukan pencegahan masuknya kelompok massa ke Jakarta. Namun, dipastikan jenderal bintang satu ini, situasi Jakarta masih kondusif.
"Petugas melakukan pemeriksaan, artinya belum ditemukan kelompok undangan ke Jakarta itu yang mengatasnamakan tamasya-tamasya itu. Mereka yang datang ke Jakarta itu atas dasar pribadi," kata dia.
Rikwanto menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas massa yang mencoba masuk ke Jakarta dengan agenda merusak jalannya Pilgub DKI. Bahkan, diutarakan dia, puluhan ribu satuan TNI dan Polri telah disiapkan mengawal jalannya Pilgub DKI.
"Personel bantuan sudah datang, masing-masing sudah ditempatkan," pungkas Rikwanto.