Polri sebut Gafatar berbahaya, masyarakat harus waspada
Kelompok ini tidak menyerang fisik melainkan ideologi yang dianut umat Islam.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Charliyan mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap kelompok radikal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Sebab, kelompok ini dianggap sangat berbahaya.
"Sudah saya bilang kelompok ini bahaya, makanya dilarang MUI. (Gafatar) salah satu gerakan mengatasnamakan agama tetapi tidak sesuai agama itu berbahaya," kata Anton di gedung Humas Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/1).
Anton menjelaskan kelompok ini tidak menyerang fisik melainkan ideologi yang dianut umat Islam. Gafatar mengajak penganutnya untuk tidak menjalankan rukun Islam seperti salat, puasa, dan tidak naik haji.
Dari informasi yang didapat polisi, Gafatar mengincar berbagai kalangan, termasuk anak-anak hingga dewasa. Untuk itu, ditegaskan dia kelompok Gatafar sangat berbahaya.
"Bahkan polisi dan wartawan juga tidak luput dari bidikan kelompok ini, anak-anak hingga dewasa. Kecenderungannya lebih banyak ke orang-orang muda karena dari sisi produktifitas mereka," ungkap Anton.
Meski demikian, menurut Anton, ada kalangan yang paling diincar oleh kelompok radikal ini. Mereka lebih tertarik merekrut mantan aktivis. Salah satunya, diduga Dokter Rica Tri Handayani yang merupakan seorang mantan aktivis.
Lebih lanjut, Anton meminta ke semua pihak termasuk pihak kampus dan ulama untuk mengantisipasi gerakan jaringan tersebut. Anton berharap, masyarakat bisa aktif melaporkan gerakan-gerakan Gafatar.
"Kita minta masyarakat hati-hati dan aktif melaporkan gerakan ini. Kita juga terimakasih kepada wartawan. Kan yang menemukan jaringan di Pangkalan Bun adalah wartawan, karena akrab dengan polisi dilaporkan akhirnya ketemu di Pangkalan Bun," pungkas Anton.
Baca juga:
Pengakuan mantan pengurus: Gafatar tak punya proyek di Kalimantan
Polri sebut perekrutan Gafatar berdasarkan azas kasih sayang
Sularto, warga Boyolali tak tahu ketiga anaknya ikut Gafatar
Begini cara Risma cegah anak muda Surabaya gabung Gafatar
Eks pengurus Gafatar buka suara, ada pihak memanfaatkan nama ormas
Pemerintah diminta waspada Gafatar rekrut anak-anak
-
Apa saja yang dilakukan Polri untuk mengamankan kunjungan Paus Fransiskus ke Jakarta? Dalam beberapa skenario untuk terjadinya pelbagai gangguan selama kunjungan Paus di Jakarta, kata Tjahyono juga telah diantisipasi. Tidak menutup seperti akan ada aksinya terorisme."Untuk ada polri pencegahan untuk dugaan tindak teroris. selama paus TFG ada skenario ada kemungkinan terburuk ada unjuk rasa, terorisme pada orang-orang yang tidak berkenan," tegas dia.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Kapan Rudy 'Gajah' resmi pensiun dari Polri? Rudy 'Gajah' resmi purna dari lingkungan Polri pada 2023 lalu setelah mengabdi selama 35 tahun.
-
Bagaimana tanggapan Kapolri terkait kasus yang menjerat Panji Gumilang? "Ya tentunya tahapan penyidikan kan sekarang sedang berjalan, untuk proses penyidikan tentunya kan membutuhkan kelengkapan alat bukti sesuai yang diatur oleh KUHAP, karena ada beberapa pasal yang masuk, yang tentunya kita harus dalami satu persatu," tutur Listyo kepada wartawan di Balai Sudirman, Jakarta, Jumat (21/7).
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.