Polri sebut kasus Novel masih gelap
Disinggung bagaimana hasil pemeriksaan terhadap dua orang yang dicurigai yakni Muklis dan Hasan. Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Polri ini menegaskan bila keduanya tidak terlibat dalam kasus penyiraman tersebut.
Kepolisian Negara Republik Indonesia belum juga menemukan titik terang terkait ciri-ciri pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Bahkan, Polri menyebut penyelidikan kasus Novel masih gelap.
"Masih gelap, belum dapat indikasi apapun," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/6).
Tak hanya itu, dia mengungkapkan, penyelidikan yang dilakukan Polri selama ini tidak mengalami perkembangan sama sekali. "Belum ada perkembangan," ujarnya.
Disinggung bagaimana hasil pemeriksaan terhadap dua orang yang dicurigai yakni Muklis dan Hasan. Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Polri ini menegaskan bila keduanya tidak terlibat dalam kasus penyiraman tersebut.
"Kalau Muklis dan Hasan sudah dibuktikan saat kejadian dia ada di Malang dan Bogor," terangnya.
Jenderal bintang dua ini pun memastikan bila motor yang ada dalam foto tidak bisa membuktikan bila keduanya adalah pelaku penyiraman Novel. Semua bantahan kedua orang itu kuat dan membuktikan kalau keduanya tidak terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Itu kan sudah beberapa hari lalu. Sudah dari awal diperiksa, dia sudah menyatakan satu di Malang dan Bogor. Alibinya kuat lah," tutup Setyo.
Sebelumnya, penyidik KPK Novel Baswedan mendapat teror penyiraman air keras oleh orang tak dikenal. Novel disiram air keras dibagian mata setelah selesai menjalankan salat Subuh. Akibatnya, Novel harus menjalani operasi mata di rumah sakit Singapura.
Atas insiden tersebut, Polri tengah mencari para pelaku. Segala upaya telah dilakukan penyidik untuk mengungkap kasus tersebut. Namun, sampai sejauh ini polisi belum juga berhasil menangkap pelaku dan otak dibalik teror tersebut.