Positif Covid-19, Pasutri Asal Bangkalan Lolos Sampai Jombang Dijemput Paksa
Pasutri yang dijemput paksa Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang itu diketahui bernama IR (37) dan RTS (34). Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang Muhdlor pun membenarkan adanya peristiwa itu.
Sepasang suami istri (pasutri) di Jombang Jawa Timur terpaksa dijemput petugas berpakaian alat perlindungan diri (APD) lengkap lantaran terkonfirmasi positif Covid-19. Pasutri asal Bangkalan, Madura itu diketahui lolos dari titik penyekatan baik itu jembatan Suramadu maupun Pelabuhan Ujung-Kamal.
Pasutri yang dijemput paksa Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang itu diketahui bernama IR (37) dan RTS (34). Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang Muhdlor pun membenarkan adanya peristiwa itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Ia menjelaskan, pasutri tersebut berangkat dari Bangkalan ke Jombang pada Selasa (8/6) kemarin. Sesampai di Jombang, kedua pasutri tersebut tak lantas langsung pulang ke rumah. Namun, karena merasa tak enak badan, keduanya langsung memeriksakan diri ke dokter.
Oleh dokter tersebut, keduanya lalu dirujuk ke RSUD Jombang. Di RSUD itu, mereka lalu menjalani pemeriksaan Swab PCR. Karena hasil tes tersebut tak bisa langsung diterima, keduanya lalu pulang ke rumahnya di Jl Cempaka Mojongapit, Jombang sembari menunggu hasil.
Hasil dari kedua pasutri ini rupanya menunjukkan positif Covid-19. Hasil ini, oleh Direktur RSUD Jombang lalu diteruskan pada satgas Covid-19.
"Direktur RSUD Jombang menghubungi Satgas Covid-19 Kecamatan Jombang. Memberitahukan adanya pasutri tersebut," ujarnya, Rabu (9/6).
Mendapati info itu, pihaknya lalu berkoordinasi dengan aparat setempat. Mereka lalu bersama-sama menuju lokasi dengan menggunakan APD lengkap.
"Keduanya kita jemput paksa. Kita bawa ke RSUD Jombang untuk isolasi," jelasnya.
Pria yang juga Camat Jombang ini mengaku, tim Satgas juga melakukan tracing. Hasilnya, pasutri tersebut diketahui belum melakukan kontak dengan orang lain.
"Sempat pulang ke rumah orangtuanya di Desa Candimulyo Jombang. Namun hanya menaruh mobil di halaman. Jadi hasil tracing yang kita lalukan, keduanya belum melakukan kontak dengan orang lain," tegasnya.
Ia menambahkan, pasutri ini diketahui pulang ke Jombang karena memang diminta pulang oleh sang ibu dari RTS. Keduanya, memang diketahui telah lama tinggal di Bangkalan, Madura.
"Pada saat ledakan Covid-19 di Bangkalan, ibunya yang di Jombang meminta RTS untuk pulang," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran juga membenarkan adanya pasien baru itu. Ia menyebut, Pasutri itu kini tengah dirawat di ruang isolasi khusus RSUD.
“Pasien dari Bangkalan Madura, betul ada yang saat ini kami rawat di ruang isolasi RSUD Jombang,” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengirimkan sampel kedua pasien itu telah ke Lebkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Provinsi Jawa timur. Tujuannya, untuk memastikan apakah gen-nya pasutri tersebut membawa virus varian baru. Sebab, beberapa warga asal Bangkalan banyak yang dicurigai positif Covid-19 varian baru.
"Karena dari Bangkalan, maka kecurigaan varian baru tetap ada dan saat ini sampel sedang diperiksa oleh Labkesda Provinsi Jawa timur untuk memastikan apakah varian baru atau bukan," ujar ketua bidang penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang tersebut.
Terpisah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno, mengatakan, pihaknya meningkatkan pengawasan dan pemantauan terhadap orang yang datang atau masuk ke Jombang. Pengawasan dan pemantauan ditingkatkan karena akhir-akhir ini di sejumlah daerah mengalami lonjakan angka kasus yang sangat signifikan.
"Sebenarnya tidak hanya Bangkalan, daerah yang saat ini ada peningkatan kasus confirm seperti Kudus, Lamongan termasuk dari pulau Madura. Pemantauan dan pengawasan oleh satgas covid di tingkat desa," kata Kepala Dinas Kominfo Jombang tersebut.
Baca juga:
57 Warga Positif Covid-19, RW di Tangerang Lockdown
Pasien Covid-19 di Bantul Kabur dari Isolasi Gara-Gara Kangen Kambing Peliharaan
90 Warga Satu RW di Gerendeng Tangerang Positif Covid-19
INFOGRAFIS: 4 Benda Wajib Didesinfeksi Secara Rutin di Masa Pandemi Covid-19
Pembiayaan Isolasi di Hotel Dihentikan, Satgas Sebut Tantangan untuk Daerah