Potensi bencana di Simeulu, SAR Banda Aceh bentuk pos baru
Simeulu juga merupakan pulau yang rawan terhadap gempa dan tsunami.
Meningkatnya potensi bencana yang melanda Kabupaten Simeulu, Aceh menjadi salah satu alasan Kantor Search and Rescue (SAR) Banda Aceh sedang membentuk pos baru. Pos tersebut nantinya akan mempermudah dan mempercepat proses evakuasi bila sewaktu-waktu terjadinya bencana apapun.
Kepala kantor SAR Banda Aceh, Budiawan mengatakan, usulan penambahan pos SAR di Simeulu sudah medapatkan persetujuan dari Basarnas. Apa lagi Simeulu juga merupakan pulau yang rawan terhadap gempa dan tsunami, karena memang berada tepat di patahan sesar lempeng bumi Sumatera.
"Sedang kita usulkan, apa lagi di Simeulu itu sering kasus hilang nelayan di laut, termasuk rawan gempa, makanya kita bangun pos baru,"kata Budiawan, Kamis (13/11) di Banda Aceh.
Lanjutnya, sedangkan untuk beberapa wilayah lain di Aceh masih dalam pengkajian dari Basarnas. Akan tetapi untuk wilayah Aceh yang sudah terdapat pos SAR yaitu berada di Meulaboh yang akan menangani wilayah bagian Barat dan Selatan Aceh, SAR Kutacane untuk bagian Aceh bagian Tengah dan pos Langsa untuk Aceh bagian Timur dan Utara.
Selain itu, Budiawan juga mengaku akan terus meningkatkan kapasitas untuk penanganan evakuasi musibah yang terjadi di Aceh. Upaya yang dilakukan diantaranya membentuk Satuan Tugas (Satgas) semua kabupaten atau kota. Sedangkn yang baru dibentuk yaitu Satgas Banda Aceh, Gayo Lues dan Nagan Raya.
"Semua kabupaten/kota kita sudah miliki Satgas," imbuhnya.
SAR Banda Aceh, katanya, akan terus meningkatkan kapasitas petugas SAR. Bahkan beberapa waktu lalu telah melakukan latihan bersama dengan Malaysia. Rata-rata peningkatan kapasitas SAR lebih banyak di laut, karena Aceh lebih banyak berbatasan dengan perairan, seperti Malaysia, Thailand, Sri Langka, India, Kamboja, Maladewa dan Myanmar.
"Kita akan terus fokus meningkatkan SDM melalui pelatihan-pelatihan, terakhir dengan Malaysia dengan operasi Malindo," tutupnya.