PPP sebut pertemuan Megawati-SBY bukti komunikasi Jokowi efektif
Wasekjen PPP Ahmad Baidowi (Awiek) menilai, hadirnya seluruh mantan presiden khususnya Megawati dan SBY menunjukkan komunikasi Presiden Joko Widodo efektif. Sebab, keduanya tak pernah terlihat hadir bersama di perayaan HUT RI sebelumnya.
Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 berbeda dari biasanya. Karena akhirnya seluruh mantan presiden RI yang masih hidup hadir, dari Presiden ke-3 RI BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, hingga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Wasekjen PPP Ahmad Baidowi (Awiek) menilai, hadirnya seluruh mantan presiden khususnya Megawati dan SBY menunjukkan komunikasi Presiden Joko Widodo efektif. Sebab, keduanya tak pernah terlihat hadir bersama di perayaan HUT RI sebelumnya.
"Membuktikan pola komunikasi Jokowi yang efektif sehingga bisa mempertemukan dua mantan presiden," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Jumat (18/8).
Pertemuan Megawati dan SBY dianggap bukan hanya pertemuan antar mantan presiden atau ketum partai. Akan tetapi, dia mengungkapkan, pertemuan itu membuktikan komunikasi keduanya mulai membaik.
"Ada makna simbolik yang terkandung bahwa kebekuan komunikasi itu mulai mencair. Ini sekaligus sebagai bukti pendewasaan demokrasi," jelasnya.
Selain itu, lanjut Awiek, pertemuan itu juga menunjukkan bahwa perbedaan arah dan pandangan politik tak lantas membatasi Megawati-SBY untuk bersilaturahmi.
"Berbeda pendapat atau berbeda afiliasi politik tidak memutus tali silaturahmi antar sesama anak bangsa. Bahwa diman apun dengan posisi apapun, kita bisa bersama dan bersatu membangun bangsa," pungkasnya.
Untuk diketahui, selama SBY menjabat sebagai Presiden Indonesia Megawati tidak pernah hadir dalam Upacara HUT RI di Istana Negara. Begitu pula SBY, tidak hadir dalam perayaan kemerdekaan Indonesia di Istana Negara selama dua tahun Jokowi menjabat sebagai Presiden.