Prabowo: Ancaman Militer dan Non-Militer Diprediksi Masih Mengancam Kepentingan RI
Dia merinci ancaman militer bisa berbentuk kekuatan militer asing, ataupun kekuatan bersenjata di dalam negeri.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menuturkan potensi ancaman militer masih akan mengancam kepentingan nasional di masa mendatang. Hal itu disebabkan Indonesia secara geografis Indonesia terletak di wilayah Indo-Pasifik yang memiliki lingkungan strategis dinamis.
"Perkembangan lingkungan strategis baik global, regional, maupun nasional, yang sangat dinamis dan kompleks, memunculkan berbagai ancaman. Baik ancaman militer, non militer, maupun hibrida yang diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang," kata Prabowo saat membuka rapat pimpinan (rapim) Kementerian Pertahanan 2022, di Kementerian Pertahanan, Kamis (20/1).
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Kapan Prabowo Subianto menjabat sebagai Menteri Pertahanan? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
Prabowo membeberkan ancaman militer diprediksi masih berpotensi muncul dan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Dia merinci ancaman militer bisa berbentuk kekuatan militer asing, ataupun kekuatan bersenjata di dalam negeri.
Berita Prabowo Subianto lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
"Seperti konflik terbuka, perang konvensional, pelanggaran wilayah perbatasan, darat, laut, maupun udara, separatisme, dan ancaman infiltrasi intelijen dan spionase," bebernya.
Dia juga merinci pelanggaran wilayah di darat, laut, maupun udara, masih akan terjadi dalam bentuk pelanggaran wilayah perbatasan darat, perbatasan laut di wilayah yuridiksi nasional. Kemudian pelanggaran oleh kapal-kapal asing bersenjata dan pelanggaran wilayah udara oleh pesawat negara asing.
Pada tatanan global geopolitik, Prabowo menuturkan dunia masih dihadapkan pada persaingan kekuatan negara-negara besar. Sebab itu, kebijakan pertahanan negara harus mampu dan jadi solusi dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan dari dinamika perkembangan lingkungan strategis regional, nasional, maupun global.
"Kebijakan penyelenggaraan pertahanan negara menjadi acuan bagi Kemhan dan TNI untuk menyelenggarakan Pertahanan negara. Penyelenggaraan Pertahanan negara berpedoman pada sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta. Dengan melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya," bebernya.
Persiapkan SISHANKAMRATA
Prabowo menuturkan Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (SISHANKAMRATA) harus dipersiapkan secara dini dan diselenggarakan secara total, terpadu, dan terarah. Dia berharap SISHANKAMRATA berlanjut untuk menegakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman yang dihadapi.
"Kebijakan Pertahanan negara tahun 2022 merupakan hasil evaluasi dan tindak lanjut dari upaya pencapaian sasaran kebijakan yang telah ditetapkan dalam kebijakan negara tahun 2021," bebernya.
Dia menuturkan sasaran kebijakan yang masih berlangsung akan dilanjutkan. Prabowo merinci diantaranya kebijakan pembentukan komponen cadangan, penataan komponen pendukung, kebijakan pembangunan postur TNI.
"Perwujudan wilayah Pertahanan yang bertumpu pada pulau-pulau besar, pembangunan sistem logistik yang terdesentralisasi, dan penguatan pertahanan di wilayah selat-selat strategis," ungkapnya.
Baca juga:
Menhan Prabowo: Perkuat Kerja Sama Pertahanan dengan Negara ASEAN
Soal Korupsi Satelit Kemhan 2015, Ini Kata Menhan Prabowo
Menhan Prabowo Pimpin Rapim Konsolidasi Pertahanan Dihadiri Panglima TNI & Kapolri
Kompak Sejak Lama, Ini Potret Jadul dan Terbaru Perwira Ajudan Jokowi dan Prabowo
Prabowo Terima Booster Vaksin Nusantara, Disuntik Langsung Dokter Terawan