Prabowo Nasihati Militer Myanmar: Bela dan Tidak Melakukan Kekerasan Terhadap Rakyat
Prabowo meyakini, situasi sulit di Myanmar dapat diatasi dengan tetap berpegang dalam komitmen bahwa tentara adalah bertugas untuk membela rakyat.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyoroti konflik yang terjadi di Myanmar. Prabowo berharap Myanmar berkaca dari langkah yang pernah ditempuh Indonesia ketika menghadapi konflik internal.
Prabowo meyakini, situasi sulit dapat diatasi dengan tetap berpegang dalam komitmen bahwa tentara adalah bertugas untuk membela rakyat. Hal tersebut dikatakan Prabowo dalam sesi tanya jawab di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Kami ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Myanmar bahwa militer harus selalu membela rakyat dan tidak melakukan tindakan kekerasan terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo sebagaimana dinukil dari keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu (4/6).
Bangga dengan Kesetiaan TNI
Prabowo mengaku bangga atas kesetiaan TNI bersama rakyat Indonesia setelah menyoroti dinamika yang terjadi di Myanmar yang rezim militer-nya dinilai tidak berpihak pada masyarakat.
"Untuk Myanmar, sangat jelas bahwa ASEAN tidak menerima tindakan otoriter dan kegiatan serta tindakan mematikan rezim militer Myanmar terhadap rakyatnya sendiri," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Indonesia juga pernah mengalami situasi sulit di masa lalu. Namun, kata dia, tentara aktif Indonesia menarik diri dari politik praktis demi menjaga netralitas.
"Saya pikir kami adalah salah satu dari sedikit contoh di dunia di mana militer secara sukarela menarik diri dari politik hingga hari ini dan kami bangga akan hal itu," ujar Prabowo
Bicara Tradisi Militer Indonesia
Dalam kesempatan itu, dia juga menyebut bahwa tradisi militer di Tanah Air adalah tentara yang berpihak pada rakyat.
"Indonesia, tradisi militer kita adalah tentara rakyat kita bangkit dari rakyat kita bukan apa-apa tanpa rakyat," tutur Prabowo.
Prabowo Ungkap Pentingnya Kompromi Antarnegara untuk Mencapai Kemakmuran Dunia
Lebih jaug Prabowo menyebut kompromi antarnegara menjadi satu-satunya solusi yang dapat ditempuh untuk mencapai kemakmuran dunia.
Prabowo menyampaikan hal tersebut merespons peringatan para ahli yang menyebut dunia pada abad ke-21 akan menghadapi pelbagai ancaman, mulai dari krisis energi, air, hingga keamanan pangan.
"Sangat penting bagi kita untuk mengatasi persaingan geopolitik, sengketa wilayah, melalui dialog, negosiasi, dan solusi yang saling menguntungkan," kata Prabowo.
Prabowo menjelaskan bahwa sejatinya tradisi kompromi lumrah digunakan di Asia. Oleh sebab itu, menurutnya tradisi tersebut kini dapat diterapkan secara lebih luas untuk menjamin kemakmuran dunia di masa depan.
"Sejarah umat manusia mengajarkan kita bahwa kompromi dan koeksistensi adalah satu-satunya jalan yang dimungkinkan untuk meraih kemakmuran," jelas dia.
Dalam agenda tersebut, Prabowo juga menyoroti ketegangan yang tengah terjadi di sejumlah kawasan di dunia. Namun begitu, dia mengaku tetap optimistis selama semua pihak bersedia untuk saling terbuka memecahkan masalah secara bersama-sama.
"Dalam konteks ketegangan di belahan dunia kita dan di kawasan Indo-Pasifik, dan belahan dunia lainnya, saya sendiri memiliki pandangan yang lebih optimistis. Mari kita sepenuhnya terbuka," kata Prabowo.
(mdk/gil)