Prabowo Resmikan GSN: Agar TKN Tidak Bubar Begitu saja
GSN merupakan hasil gagasan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Prabowo juga didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina GSN.
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), Sabtu (2/11). GSN merupakan hasil gagasan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Prabowo juga didapuk sebagai Ketua Dewan Pembina GSN.
Acara yang digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno itu turut dihadiri Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri kabinet merah putih, Kapolri hingga para Ketua Umum KIM.
- Gerindra Ungkap Pertemuan Ridwan Kamil dan Prabowo Bahas Masa Depan IKN
- Prabowo: Saya Tidak Tahu Ilmunya Gus Imin, Walau Persaingan Ketat Tapi Kita Tetap Senyum
- Prabowo-Gibran Menang Telak di Kaltim, Saksi Paslon 01 dan 03 Tolak Tanda Tangan
- Prabowo Kampanye Akbar Pamungkas di GBK: Saya Sudah Latihan Pidato 5 Jam
Dalam sambutannya, Prabowo menyatakan acara hari ini adalah reuni relawan dan TKN yang berjuang selama Pilpres 2024.
"Ini salah satu langkah untuk mengumpulkan para relawan, dan tokoh organisasi yang membela perjuangan kita. Kesempatan kita untuk reuni, ksempatan untuk saya untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh relawah di seluruh Indonesia di mana pun berada," kata Prabowo dalam sambutannya, Sabtu (2/11).
Menurut Prabowo, akan sayang sekali bila TKN dengan relawan sangat besar dibubarkan begitu saja.
"Maksud dan tujuan usulan saya TKN yang tadinya jaringan organisasi cukup besar masif tidak bubar begitu saja, karena perjuangan kita belum selesai. Perjuangan kita adalah untuk bergerak bersama menuju Indonesia yang kita cita-citakan, Indonesia emas?" terang dia.
Sebelumnya, Ketua Umum GSN, Rosan Perkasa Roeslani mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Prabowo dalam menyatukan dan mengoptimalkan kekuatan seluruh rakyat Indonesia.
Rosan mengatakan, kondisi Indonesia saat ini dapat dikatakan lebih baik dibandingkan negara-negara lainnya. Namun, masih ada perang-perang lokal di dalam negeri yang harus di menangkan.
"Seperti yang berulang kali diserukan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, masih ada perang melawan kemiskinan, korupsi, ketidakadilan, kesenjangan, dan yang paling utama adalah perang melawan ketidakpedulian terhadap sesama rakyat Indonesia," tutur Rosan dalam keterangan tertulis.
Menurut Rosan, uang menjadi latar belakang GSN didirikan yaitu untuk persatuan dan kolaborasi demi mewujudkan negara dan bangsa lebih baik.
"Dari persatuan dan kolaborasi yang begitu solid antara Bapak Presiden Prabowo dengan mantan Presiden Jokowi, kita belajar bukan saja nilai-nilai solidaritas nasional, tapi juga dampaknya yang begitu baik dan besar," katanya.
Rosan kemudian mencontohkan gagasan Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Pilpres 2024 bisa langsung diwujudkan menjadi sebuah kebijakan nyata, sekaligus gebrakan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia berkata, hal itu adalah gagasan hasil dialog antara para ahli di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Demikian pula, gagasan untuk membebaskan jutaan petani dan nelayan dari hutang yang sudah membebani bertahun-tahun.
"Kita saksikan sendiri bagaimana proses yang dilalui bisa sangat singkat. Dari gagasan, menjadi dialog para ahli, hingga akhirnya dituangkan dalam kebijakan nyata pemerintah yang didukung penuh sumber daya, kelembagaan, dan anggaran yang dibutuhkan," kata Rosan.
Dia menambahkan, saat ini sudah didirikan Badan Gizi Nasional sejak gagasan Makan Bergizi Gratis diluncurkan. Hal ini pun menginspirasi Prabowo untuk melembagakan proses identifikasi dan realisasi gagasan itu sendiri dalam satu paguyuban yang disebut GSN.
"Misi GSN adalah menghasilkan resolusi-resolusi serupa untuk direalisasikan secara nyata oleh pemerintah, dengan dukungan pemerintah, atau melalui sumber daya GSN sendiri. Supaya dapat dirasakan manfaatnya secara langsung dan cepat oleh masyarakat," terang Rosan.
Perihal nama, Rosan menjelaskan, bahwa Solidaritas Nasional bukan terdiri dari dua kata melainkan satu frase. Menurutnya, Solidaritas Nasional bukan sekedar rekonsiliasi setelah pemilu, namun bergerak dan berkarya bersama demi kepentingan indonesia.
"Solidaritas Nasional adalah saling memaafkan segala kesalahan di masa lalu dan permusuhan, demi masa depan bangsa. Kita harus saling menghormati perbedaan, mendukung kepentingan yang beragam, serta mengangkat satu sama lain demi kehormatan, pertumbuhan, dan kemajuan Indonesia," pungkasnya.