Prabowo terpilih lagi pimpin Pencak Silat Indonesia
Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kembali memilih Prabowo Subianto sebagai ketua umum untuk periode 2016-2020. Salah satu alasan terpilihnya Prabowo untuk menjaga asa Pencak Silat dalam ajang Asian Games 2018 dan target masuk olimpiade.
Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) kembali memilih Prabowo Subianto sebagai ketua umum untuk periode 2016-2020. Salah satu alasan terpilihnya Prabowo untuk menjaga asa Pencak Silat dalam ajang Asian Games 2018 dan target masuk olimpiade.
Prabowo terpilih secara aklamasi dalam Munas PB IPSI XIV yang berlangsung di Denpasar, Bali. Itu setelah Seluruh peserta Munas setuju agara Ketua Umum Partai Gerindra itu memimpin olah raga Pencak Silat.
"Saya dengan ini menyatakan siap menerima permintaan para pengurus dan perguruan Pencak Silat untuk menjadi Ketua Umum IPSI periode 2016-2020," kata Prabowo dalam sambutan musyawarah nasional yang dihadiri 50 pemilik suara itu, Senin (5/12). Seperti diberitakan Antara.
Prabowo dalam laporan pertanggungjawaban sebagai Ketua Umum PB IPSI periode 2012-2016 mengatakan, Pencak Silat Indonesia telah menjadi juara umum dalam Kejuaraan Dunia Pencak Silat 2014 dan 2015. "Dalam SEA Games ke-27 di Myanmar kita juara umum. Sedangkan pada SEA Games ke-28 Vietnam yang menjadi juara umum," ungkapnya.
Prabowo mengatakan Indonesia harus tetap bangga meskipun tidak juara umum dalam kejuaraan Pencak Silat internasional. Itu menandakan bangsa lain telah belajar nilai-nilai budaya Indonesia.
"Amanat Munas PB IPSI 2012 yang belum berhasil adalah kerjasama secara resmi IPSI dengan TNI/Polri. Kami butuh kerangka kerja yang tepat dan itu menjadi tugas pada kepengurusan berikutnya," ujarnya.
Selain kerjasama dengan TNI/Polri, IPSI juga punya agenda utama mengusung Pencak Silat sebagai salah satu cabang olahraga dipertandingkan dalam Olimpiade. "Hampir 60 negara telah mempelajari Pencak Silat. Tapi, hanya perwakilan dari 40 negara yang mengikuti kejuaraan dunia ini. Kami harus mengejar dukungan dari 70 negara agar Pencak Silat dapat digelar dalam Olimpiade," katanya.
Lima puluh suara dalam Munas 2016 itu terdiri dari 10 perguruan historis, enam perguruan besar, dan 34 pengurus provinsi. Sepuluh perguruan historis itu adalah Persaudaraan Setia Hati, Persaudaraan Setia Hati Terate, Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri, Perguruan Silat Nasional Perisai Putih, Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera, Phashadja Mataram, Perguruan Pencak Indonesia Harimurti, Persatuan Pencak Silat Indonesia, Persatuan Pencak Silat Putra Betawi, dan Keluarga Pencak Silat Nusantara.
Sementara, enam perguruan besar yaitu Satria Muda Indonesia, Merpati Putih, Kalimasada, PSTD, Persinar Asad, dan Pagar Nusa.
Ketua Panitia Munas PB IPSI XIV, Edhy Prabowo menambahkan, sosok Prabowo Subianto memang belum tergantikan dalam memimpin Pencak Silat Indonesia. "Seluruhnya menerima LPJ Pak Prabowo dan meminta beliau agar kembali memimpin IPSI di periode mendatang yakni 2016-2020," ujar Edhy.
Menurut Edhy, Prabowo mempunyai sejumlah pekerjaan berat dalam memimpin Pencak Silat ke depan. Di antaranya turut serta dalam ajang Asian Games 2018 dan target masuk olimpiade.
"Ini tugas berat bagi kita semua. Semoga semua harapan kita dapat terwujud dan IPSI semakin berkibar," terangnya.