Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Jangan Anti dengan Asing dan Aseng
Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia saat ini sedang mempercepat kemajuan bangsa. Yaitu dengan cara mengelola perbedaan. Termasuk kata dia mampu mengelola orang asing untuk bekerja sama.
Presiden Joko Widodo mengatakan, Indonesia saat ini sedang mempercepat kemajuan bangsa. Yaitu dengan cara mengelola perbedaan. Termasuk kata dia mampu mengelola orang asing untuk bekerja sama. Sebab itu Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut meminta kepada masyarakat agar tidak anti dengan pihak asing.
"Kita sendiri termasuk makin mampu mengelola orang asing yang ingin bekerja sama dengan kita, dengan catatan menguntungkan bangsa kita. Jangan apa-apa, belum-belum sudah antek asing, antek aseng, itu namanya emosi keagamaan," kata Jokowi dalam acara forum titik temu 'kerjasama multikultural untuk persatuan dan keadilan' di Hotel Double tree, Cikini, Menteng, Pusat, Rabu (18/9).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kapan gugatan terhadap Presiden Jokowi dilayangkan? Dilansir di situs SIPP PTUN Jakarta, Senin (15/1/2024), gugatan itu telah teregister dengan nomor perkara 11/G/TF/2024/PTUN.JKT tertanggal 12 Januari 2024.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.
Jokowi mengatakan keberhasilan sebuah negara, daerah ditentukan dengan masyarakat menerima kemajemukan. Semakin menerima kata dia, negara semakin diminati serta dikunjungi.
"Keberhasilan sebuah masyarakat akan ditentukan melalui derajat penerimaannya kepada kemajemukan. Semakin masyarakat menerima kemajemukan maka akan semakin diminati, semakin dikunjungi, didatangi, mendongkrak kesejahteraan di daerah atau negara itu," ungkap Jokowi.
Dia pun bersyukur Indonesia adalah negara yang majemuk. Berbeda tapi tetap bersatu. Dari sabang hingga merauke memiliki perbedaan yang beragam.
"Alhamdulillah indonesia adalah negara majemuk yang sejak awal berdirinya, bangsa kita adalah bangsa bhineka, beda suku bangsa budaya tapi Indonesia yang tunggal ika, bersatu dalam perbedaan," ungkap Jokowi.
Hadir dalam acara ini Istri Gus Dur, Shinta Nuriyah Wahid, tokoh agama Muhammad Quraish Shihab, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi dan sejumlah tokoh lainnya.
Baca juga:
DPR Persilakan UU KPK Digugat ke Mahkamah Konstitusi
ICW Soal UU KPK Baru: Pemberantasan Korupsi Dipastikan Suram
Irjen Firli Bahuri Jadi Ketua KPK, Jokowi Bilang Itu Kewenangan DPR
Akademisi hingga Penegak Hukum Bisa Jadi Dewan Pengawas KPK
Analisa Fahri Hamzah Soal Jokowi Setuju Revisi UU KPK
Mengerahkan Segala Upaya Demi Padamkan Karhutla