Presiden Jokowi Puji Menlu Retno: Orangnya Halus, tapi Soal Bela Palestina Paling Lantang di PBB
a. Jokowi mengapreasiasi Menlu yang berani lantang dan keras mengkritik aksi Israel.
Menlu Retno sudah beberapa kali mengutuk tindakan Israel kepada Palestina di PBB.
Presiden Jokowi Puji Menlu Retno: Orangnya Halus, tapi Soal Bela Palestina Paling Lantang di PBB
Presiden Jokowi Puji Menlu Retno: Orangnya Halus, tapi Soal Bela Palestina Paling Lantang di PBB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji pidato Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Sidang Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutuk tindakan Israel kepada Palestina.
Jokowi mengapreasiasi Menlu yang berani lantang dan keras mengkritik aksi Israel.
- Jokowi Prihatin 190 Pemimpin Negara Tak Mampu Hentikan Kekejaman Israel di Palestina
- Jokowi Kecam Kekejaman Israel, Presiden Abbas Sangat Hargai Dukungan Indonesia untuk Palestina
- Jokowi Bangga Menlu Retno Galak di PBB Bela Palestina
- Jokowi: Indonesia-OKI Kirim Pesan Kuat untuk Selesaikan Masalah Pendudukan Israel atas Palestina
"Coba Bapak Ibu lihat, Menteri Luar Negeri Bu Retno Marsudi waktu di Dewan Keamanan PBB paling lantang, paling keras dan paling menentang,"
kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di acara Peresmian Pembukaan Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
Dia mengaku tak menyangka Retno yang dikenal sebagai sosok yang lembut, ternyata garang saat berbicara soal Israel di Dewan Keamanan PBB. Jokowi menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina tidak akan pernah surut.
"Saya juga heran ini, Bu Menlu kita ini, orangnya alus tapi kok di Dewan Keamanan galak banget,"
ujarnya.
"Perang di Gaza, hati-hati. Ini juga jauh (dari Indonesia), tapi tetap dukungan kita terhadap Palestina tidak akan surut,"
sambung Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia saat ini membutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat, merangkul, dam solid. Terlebih, saat ini ekonomi global sedang tidak pasti.
"Sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat. Kepemimpinan Nasional yang memeprsatukan, kepemimpinan nasional yang mau merangkul semuanya untuk kekompakkan, kesolidan, untuk persatuan negara ini dalam mencapai sebuah cita-cita besar, Indonesia Emas 2045,"
tutur Jokowi.