Program Indonesia Pintar Wujudkan Pemerataan Pendidikan Nasional
Berdasarkan pemantauan di lapangan, pemanfaatan dana PIP di daerahnya sudah tepat peruntukkannya. Para siswa penerima KIP menggunakan dananya untuk membeli sepatu, seragam sekolah, atau perlengkapan sekolah lainnya.
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi unggulan dalam mewujudkan pemerataan Pendidikan, dan wujud keberpihakan terhadap anak-anak dari keluarga miskin dan rentan miskin.
Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, Harbiyah. Dikemukakannya bahwa PIP memberikan dampak besar bagi masyarakat. Tidak hanya memberikan manfaat bagi siswa dan orang tua, tetapi juga terhadap pemerintah daerah dalam mewujudkan pemerataan Pendidikan.
-
Siapa yang terlibat dalam perombakan kurikulum sekolah kedinasan Kemenhub? Staf Khusus Menteri Perhubungan, Prof Wihana Kirana Jaya mengatakan, kurikulum baru nantinya akan membuat siswa lebih sibuk melakukan kegiatan kemanusiaan.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Apa bentuk kekerasan yang terjadi di satuan pendidikan? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
-
Bagaimana Ki Hadjar Dewantara menunjukkan semangatnya dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia? Sosok yang akrab dijuluki Bapak Pendidikan Nasional itu bekerja keras memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia di tengah penjajahan pada masa itu.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Dengan dana manfaat PIP siswa lebih semangat sekolah, karena sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka," ujar Harbiyah, saat ditemui di acara Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK), di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/02).
Daerahnya, kata Harbiyah, memberikan perhatian yang besar dalam mendukung percepatan penyaluran dan pencairan dana manfaat PIP. "PIP memacu kami untuk memberi motivasi siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP). Kami sampaikan kepada penerima KIP bahwa kartu ini namanya saja Kartu Indonesia Pintar, maka mereka juga harus pintar, harus lebih semangat sekolah, dan gunakan dananya sesuai peruntukkannya," tuturnya.
Menurut Harbiyah, berdasarkan pemantauannya di lapangan, pemanfaatan dana PIP di daerahnya sudah tepat peruntukkannya. Para siswa penerima KIP menggunakan dananya untuk membeli sepatu, seragam sekolah, atau perlengkapan sekolah lainnya.
"Di daerah kami awalnya ada siswa yang bersekolah menggunakan sendal, bahkan ada yang tanpa alas kaki. Akan tetapi, setelah menerima dana manfaat PIP, mereka sudah menggunakan sepatu semua," jelasnya.
Hingga saat ini, penyaluran KIP kepada 8.093 siswa di Kabupaten Nagan Raya berjalan lancar atau hampir 100 persen. Dengan jumlah penerima pada tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 7.720 siswa dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 3.753 siswa. Penyaluran dana manfaat PIP langsung ke rekening siswa melalui bank penyalur.
Ia mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat yang telah melaksanakan Program Indonesia Pintar yang pro kepada siswa dari keluarga miskin, rentan miskin, atau berasal dari panti asuhan. "Kami sampaikan terima kasih dan mendukung pemerintah dalam mengimplementasikan PIP yang memudahkan akses pendidikan bagi keluarga miskin atau rentan miskin dalam memenuhi kebutuhan pendidikannya," ujarnya.
Bantuan PIP dimulai sejak tahun 2014 dengan jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp 4.322.559.975.000. Hingga bulan Desember 2018 dana PIP yang telah disalurkan berjumlah sebesar Rp 42.837.024.725.000. Program PIP bertujuan untuk menghindari anak putus sekolah, dan menarik anak yang sudah putus sekolah untuk kembali bersekolah.
Baca juga:
Kemendikbud Nilai Anak Ikut PAUD Bisa Hindari Drop Out
Kemendikbud Gandeng 2.700 Industri Genjot Kualitas SMK
Kemendikbud Gelar RNBK Bahas Kebijakan Zonasi Pendidikan
Akui Kekurangan Guru, Kemendikbud Segera Angkat Guru K2 dan P3K
Mendikbud Ajak Semua Pihak Bahu Membahu Tingkatkan Kualitas Pendidikan & Kebudayaan
Mendikbud Sebut Siswa SMP Yang Tantang Guru Sebagai Kenakalan Remaja