PSBB Jabar Segera Berakhir, Ridwan Kamil Minta Pergerakan Manusia Diperketat
Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif Covid-19 meningkat.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Provinsi Jawa Barat kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan. Di sisi lain, pergerakan manusia tetap harus dijaga untuk menekan potensi penularan virus corona (Covid-19).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim bahwa PSBB skala Jabar sudah berjalan baik. Indikatornya ada penurunan pasien sebanyak 270 orang dari sebelumnya 430 pasien pada akhir April 2020.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Apa harapan Ridwan Kamil terkait hasil Pilpres? Saya sebagai ketua TKD Jabar kalau ternyata bisa bagus suara 02 satu putaran, kalau tidak tentu masih ada proses sampai Juni
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
-
Siapa yang memberikan wejangan kepada Ridwan Kamil? Dalam pertemuan itu, Foke mengaku telah memberikan sejumlah wejangan kepada mantan Gubernur Jawa Barat tersebut.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
Total ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit di Jabar dipergunakan hanya 33,69 persen. Kasus rata-rata yang awalnya 40 kasus per hari, sejak dua minggu terakhir PSBB ini di angka 21-an kasus per hari. Ini pun disebut berkat kinerja dari tenaga medis dan dokter.
"Secara presentase juga, secara jumlah penduduk ini Jabar sekarang ranking 23 dari 34 provinsi. Jadi untuk penduduk terbesar se-Indonesia, menempati presentase di urutan ke-23," kata dia di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (18/5).
Meski demikian, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang positif Covid-19 meningkat. Mereka hadir di tengah kerumunan dan sebagian adalah pemudik dari zona merah. Untuk itu, ia mengimbau warga tetap menjaga agar tidak mudik.
"Karenanya, jangan mudik jangan berkerumun," katanya.
PSBB di Jawa Barat sendiri berlangsung pada 6 hingga19 Mei 2020. Kebijakan ini, meski tidak akan dilaksanakan di tingkat provinsi, tetap akan dilakukan secara proporsional di tingkat kabupaten dan kota atau disesuaikan dengan kondisi penyebaran Covid-19 di tingkat kelurahan atau desa.
"PSBB Provinsi Jabar dilanjutkan, tapi berbasis proporsional, tidak lagi maksimal di seluruh 27 kabupaten kota, akan jadi PSBB provinsi dengan proporsional, di mana kepada yang zonanya masih zona merah itu akan dilanjutkan," kata dia.
Ia sendiri akan segera mengumumkan level atau status kedaruratan di tingkat kabupaten dan kota, serta di sekitar 5.300 desa di Jabar. Setiap desa atau kelurahan akan diberi status penyebaran Covid-19, dibagi dalam lima level. Mulai dengan kategori hitam yang paling parah, merah, kuning, biru hingga hijau yang terbilang aman.
Berdasarkan level kewaspadaan, katanya, belum ada kabupaten dan kota di Jabar yang masuk Level 1 atau zona warna hijau. Status yang ada adalah 4 kabupaten dan kota memiliki Level 2 atau zona warna biru, 14 kabupaten dan kota dengan Level 4 atau zona warna merah, dan 9 daerah lainnya di Level 3 atau warna kuning.
Di samping itu, ia meminta Polri dan TNI mengetatkan pengawasan aktivitas masyarakat pada pelaksanaan PSBB di tingkat kabupaten kota meski belum ditentukan daerah mana.
"Makanya kami minta kepada Kapolda dan Pangdam agar lakukan siaga satu. Dari semua waktu ini, adalah minggu ini, dari sekarang sampai Lebaran, karena potensi lalu lintas akan naik,” pungkasnya.
Baca juga:
Langgar PSBB Jakarta, 15 Restoran dan Hotel Disanksi Denda
Pelanggar PSBB di Tangerang Disanksi Menyapu Jalan
Menko Airlangga: Dalam Dua Pekan ke Depan Belum Ada Pelonggaran PSBB
Pemerintah Tidak akan Longgarkan PSBB, Tapi Pengurangan Pembatasan
Meski PSBB, Pemudik Terus Berdatangan ke Solo
Buntut Pengunjung Membeludak, Mal di Cikarang Ditutup