PT DI serahkan 2 dari 6 Helikopter Full Combat pesanan Kemenhan
PT DI serahkan 2 dari 6 Helikopter Full Combat pesanan Kemenhan. Helikopter pesanan Kemenhan bisa digunakan untuk misi SAR dan bertempur.
Kementerian Pertahanan menerima dua Helikopter Full Combat SAR Mission EC-725 dari PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Dua heli tempur diterima Kemenhan dari enam yang sudah dipesan sejak tahun 2013.
Dua helikopter tersebut diterima langsung Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dari Direktur Utama PTDI Budi Santoso di Hanggar Final Assy Fixed wing PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11).
"Kita serahkan dua unit heli EC-725 Full Combat SAR Mission ini kepada pihak kementerian Pertahanan," kata Budi Santoso.
Dia menambahkan, helikopter EC-725 memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan ini cocok bagi TNI AU sebagai alutsista dan pesawat tempur.
"Heli SC725 dapat digunakan untuk berbagai misi seperti transport SAR dan digunakan untuk bertempur karena dilengkapi persenjataan," ungkapnya.
Selain itu pesawat yang juga memiliki fasilitas VIP sudah disertifikasi C State 6 dan memiliki pelampung bagian bawah untuk kondisi emergensi. Di mana pelampung dapat berkembang secara otomatis dalam kondisi emergensi dengan kecepatan pesawat 150 knot.
Tak hanya itu, dia juga melanjutkan, helikopter SC725 ini dilengkapi light spekctograf dan hois untuk mencari dan mengevakuasi korban. Serta dilengkapi kamera infra red untuk mendukung operasional segala medan dan kondisi.
"Luas kabin fleksibel yang mampu mengangkut 29 personel atau beban maksimal 11 ton memiliki fisibilitas untuk melihat ke bawah dan ke samping," ujar Budi.
Untuk mendukung sistem pertahanan udara Indonesia, helikopter ini juga dilengkapi dengan kursi yang bisa dipakai untuk senapan mesin.
Pesawat ini dibuat dengan komposisi badan dikerjakan PTDI. Sementara dynamic component dibuat di Prancis karena jumlahnya yang terbatas. "Memiliki fisibilitas untuk melihat ke bawah dan ke samping," terangnya.
Ryamizard Ryacudu mengatakan, dua helikopter ini selesai terlebih dahulu. Kemenhan memesan enam unit helikopter serupa untuk menambah kekuatan TNI Angkatan Udara.
"Empat unit (sisanya) akan diserahkan paling lambat awal tahun 2017. Kementerian pertahanan mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf PTDI yang mempunyai komitmen kuat untuk menyelesaikan pesanan Kemenhan sesuai waktu yang disepakati," ucapnya.
Dia berharap, PT DI bisa terus berkembang di bidang Kedirgantaraan sehingga terus menjaga eksistensinya di kancah dunia.
"Saya harap PT DI berkembang pesat di bidang Kedirgantaraan. Saya juga berpesan pada TNI AU selaku pengguna agar dapat merawat dalam mendukung tugas optimal," tuturnya.