Puan Maharani Bicara Presiden Perempuan, Ini Reaksi Ganjar
Ganjar menegaskan bahwa konstitusi tidak pernah membanding-bandingkan presiden laki-laki dan perempuan.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengomentari adanya isu presiden perempuan pasca Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani lawatan ke sejumlah pimpinan partai politik. Apalagi, Puan Maharani pernah menyatakan Indonesia akan mempunyai presiden perempuan di 2024.
Ganjar menegaskan bahwa konstitusi tidak pernah membanding-bandingkan presiden laki-laki dan perempuan.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengumumkan akan menggugat hasil Pilpres 2024? Ganjar menyebut, gugatan ke MK penting untuk membuka kecurangan selama proses Pemilu. “Sebelumnya ada proses maka inilah yang harus dibuka semuanya,” ujarnya.
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
-
Siapa saja capres-cawapres yang ikut bertarung dalam Pilpres 2024? Ada tiga pasangan capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres 2024. Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa saja pasangan Capres-Cawapres yang tengah bersaing dalam Pemilu 2024? Tiga pasangan itu yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
"Iya, kepemimpinan perempuan ini beberapa kali selalu menjadi diskusi. Apalagi kalau sudah masuk pada proses-proses kontestasi. Maka, sebenarnya konstitusi kita tidak pernah kok membanding-bandingkan begitu ya," kata Ganjar saat ditemui di rumah dinasnya Puri Gedeh, Semarang, Rabu (7/9).
Dia menyebut di negara Indonesia antara laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama. Seperti contoh Megawati Soekarnoputri pernah menjabat sebagai presiden di Indonesia dari kalangan perempuan.
"Laki-laki dan perempuan sebenarnya sama saja, semua punya kesempatan. Bu Mega pernah jadi presiden. Dan, sekarang menteri-menteri yang perempuan juga banyak sekali maka menurut saya laki dan perempuan memimpin untuk Indonesia hari ini sama saja, mereka punya kesempatan," ungkapnya.
Ikuti berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
Untuk saat ini yang diperlukan dari pemimpin adalah keseriusan dan prestasi. "Yang dibutuhkan hanya keseriusan dan prestasi. Itu saja," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani berharap akan lahir presiden perempuan kedua di Pemilu 2024. Puan menyampaikan di hadapan kader perempuan PDI Perjuangan di GOR Way Handak, Lampung Selatan, Kamis (25/8).
"Insyaallah tahun 2024 akan ada lagi kepala daerah perempuan, menteri perempuan, presiden perempuan juga akan ada lagi Insyaallah," ujar Puan Maharani dikutip dari keterangannya, Jumat (26/8).
Puan memberikan semangat kader perempuan PDIP. Perempuan perlu hadir sebagai tokoh publik di masa depan. Ia berharap bermunculan kepala daerah, menteri, pimpinan parlemen, hingga presiden perempuan berikutnya setelah Megawati Soekarnoputri pernah memimpin Indonesia.
"Kemarin sudah ada bupati perempuan, banyak bupati perempuan, sudah ada menteri perempuan, sudah ada ketua DPR perempuan, sudah ada wakil presiden perempuan, sudah ada presiden perempuan," ujar Puan Maharani.
Harapannya itu diyakini dapat diwujudkan dengan perjuangan dan ikhtiar para kader perempuan. Ketua DPR RI ini yakin jika para perempuan turun akan terjadi perubahan.
"Saya yakin kok kalau perempuan itu sudah turun, pasti semuanya turun. Paling tidak suami kita nurut. Ya atau enggak? Anak kita nurut," ujarnya.
Puan pun meminta para perempuan tidak takut terjun berpolitik. Perempuan bisa mengambil peran untuk mensejahterakan masyarakat.
"Kita mengerjakan hal yang bermanfaat buat diri kita dan buat masyarakat. Kita bukannya kemudian jalan-jalan, bukannya liburan, tapi kita bertemu dengan rakyat menyapa mereka," ujarnya.
(mdk/eko)