Puja-puji PWI untuk Presiden SBY
Peringatan HPN 2014 ini terasa istimewa karena merupakan hari pers yang terakhir kali dihadiri SBY sebagai Presiden.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) telah menganugerahi Presiden SBY sebagai 'Sahabat Pers'. Anugerah tersebut diberikan saat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-68 tahun 2014 di Bengkulu.
"Kami tidak tahu harus memberi kado apa kepada Pak SBY yang punya perhatian besar kepada pers. Akhirnya, kami sepakat memberikan penghargaan istimewa kepada Pak SBY , dengan mengangkat beliau sahabat Sahabat Pers. Sahabat itu lebih tinggi dari pada teman atau kawan, bahkan kadang lebih dari saudara," ujar Ketua Umum PWI Margiono dalam puncak peringatan HPN 2014 di Bengkulu, Minggu (11/2).
Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden SBY , Ibu Negara Ani Yudhoyono , Menko Polhukam Djoko Suyanto , Menko Perekonomian Hatta Rajasa , Menko Kesra Agung Laksono , Mensesneg Sudi Silalahi , Seskab Dipo Alam, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mendikbud M Nuh, dan sejumlah pejabat negara itu, Ketua Umum PWI Margiono mengatakan, peringatan HPN 2014 ini terasa istimewa karena merupakan hari pers yang terakhir kali dihadiri SBY sebagai Presiden.
Karena itu, menurut Margiono, masyarakat pers berharap akan ada suatu acara tersendiri untuk pemberian penghargaan kepada SBY , di mana pada saat acara tersebut SBY bisa memberikan orasi yang lebih dalam mengenai pers, demokrasi, dan pembangunan.
Margiono menambahkan, jika pensiun dari jabatannya sebagai Presiden, SBY tidak perlu risau karena kalau mau jadi pemimpin redaksi tentu akan banyak media yang siap menampung dan menjadikannya sebagai Pemimpin Redaksi (Pemred) atau Pemimpin Perusahaan.
"Dipimpin kita-kita saja yang orang biasa pers sudah maju, apalagi kalau dipimpin Pak SBY yang tulisan dalam bukunya luar biasa baik dan cair," ucap Margiono disambut tepuk tangan hadirin yang memenuhi Benteng Marlborough, Bengkulu, tempat berlangsungnya puncak peringatan HPN 2014.
Kalau tidak bersedia menjadi Pemred atau Pemimpin Perusahaan, lanjut Margiono, masyarakat pers siap menjadikan SBY sebagai Ketua Dewan Pers menggantikan Bagir Manan yang dalam beberapa waktu ke depan berakhir masa tugasnya.
Mendapat penghargaan dari PWI, Presiden SBY merasa senang.
"Terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada saya yang disebut dengan sahabat pers. Insya Allah saya akan terus menjadi sahabat pers sampai kapanpun juga," kata Presiden saat memberikan sambutan.
Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam kesempatan itu mengatakan, kebebasan pers di satu sisi memberikan efek samping. Namun demikian, pers yang bebas merupakan prasyarat rakyat berdaulat dan demokrasi.
Untuk itu, upaya Presiden Yudhoyono untuk mendukung kebebasan pers meskipun terkena efek sampingnya, layak diapresiasi.
"Presiden Yudhoyono telah menumbuhkan, memelihara dan menjaga kebebasan pers," katanya.
Menurut Ketua Umum PWI Margiono, peringatan HPN 2014 ini selain dihadiri oleh para pemimpin redaksi, para pengurus PWI, dan tokoh dari berbagai organisasi wartawan. Namun sejumlah tokoh wartawan nasional tidak bisa hadir karena alasan kesehatan, seperti Jacob Otama, Herawati Diah, dan Rahman Arge.
Selain itu, para pemilik media yang kebetulan menjadi politisi termasuk calon presiden, yaitu Aburizal Bakrie, Surya Paloh, dan Hary Tanoesoedibjo juga tidak hadir karena beberapa alasan.