Pujian Sultan HB X untuk Masyarakat Yogya yang Sadar Protokol Kesehatan
Sultan memuji, kesadaran masyarakat DIY terhadap kesehatan sudah cukup tinggi. Sehingga, dalam menerapkan protokol kesehatan pun seharusnya sudah terbiasa dan tidak menjadi beban.
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menggelar Apel Virtual Siaga Covid-19 bertepatan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke 56. Apel virtual ini digelar di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan DIY, Kamis (12/11).
Sultan HB X menitipkan pesan khusus pada hari kesehatan nasional tahun ini. Masyarakat harus dijadikan sebagai subyek kesehatan utama dalam mengatasi pandemi Covid-19. Sultan memuji, kesadaran masyarakat DIY terhadap kesehatan sudah cukup tinggi. Sehingga, dalam menerapkan protokol kesehatan pun seharusnya sudah terbiasa dan tidak menjadi beban.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Di mana Bupati Banyuwangi mengecek pelayanan kesehatan? Titik pertama yang ditinjau Ipuk adalah Puskesmas Kertosari. Di sana, Ipuk mengecek loket-loket pelayanan serta fasilitas yang ada.
-
Apa solusi Prabowo Subianto untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia? Saat menanggapi jawaban capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo di segmen 2 debat tersebut, ia membeberkan 3 resep untuk obati masalah kesehatan Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Realitanya Yogya itu kan kesadaran kesehatan itu kan tinggi, jadi mestinya ora perlu ada kampanye di kampungnya tiap isuk, awan, sore (pagi, siang dan sore). Mestinya sudah sadar sendiri untuk memakai masker putih, cuci tangan, menjaga jarak dan tidak berkerumun. Itu harapan saya," ujar Sultan HB X.
Sultan HB X menerangkan, kondisi masyarakat yang sehat harus diwujudkan. Dia berharap masyarakat tetap meningkatkan kesadaran menjaga kesehatan. Bukan sekadar mematuhi protokol pencegahan Covid-19, namun juga kebiasaan menjaga pola makan dan pola hidup agar apa yang menjadi cita-cita bersama bisa terwujud.
Sultan HB X menjabarkan bahwa kondisi di DIY, masyarakatnya sangat majemuk. Banyaknya pendatang mengakibatkan kemajemukan masyarakat. Sultan HB X melihat bahwa makin banyak masyarakat luar DIY yang datang, makin banyak kebiasaan yang dibawa ke DIY.
Sultan HB X berharap banyaknya pendatang ini bisa memunyai kesadaran untuk bisa turut serta mendukung kebijakan kesehatan dari pemerintah.
"Yogya ini sangat majemuk ya, bukan karena agama atau asal-usul tapi pendatang atau orang yang suka keluar masuk itu yang punya kebiasaan yang berbeda. Tapi bagaimanapun kita punya harapan mereka punya kesadaran sebagai modal sosial biarpun dia pendatang. Tetap harus bisa menjadi potensi dalam kebersamaan kita. Kira-kira begitu," ucap Sultan HB X.
Baca juga:
DPR Nilai Dibukanya Umrah bagi WNI Bukti RI Bisa Adaptasi Protokol Kesehatan
Wagub DKI Imbau Masyarakat Berkunjung ke Rizieq Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Polisi Tindak 12 Juta Pelanggar Protokol Covid-19
Pemerintah Sebut Baru Garuda Indonesia Terapkan Protokol Kesehatan Sesuai Ketentuan
Kampanye 3M Lewat Mural