Pulihkan Ekonomi Setelah Pandemi Covid-19 Gibran akan Gandeng 6 Daerah Penyangga
Gibran Rakabuming Raka memprioritaskan pemulihan ekonomi pasca-Covid-19 setelah dilantik menjadi Wali Kota Solo nanti. Putra Presiden Joko Widodo itu akan menggandeng 6 daerah penyangga, agar perekonomian segera pulih.
Gibran Rakabuming Raka memprioritaskan pemulihan ekonomi pasca-Covid-19 setelah dilantik menjadi Wali Kota Solo nanti. Putra Presiden Joko Widodo itu akan menggandeng 6 daerah penyangga, agar perekonomian segera pulih.
Keenam daerah penyangga tersebut adalah Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Klaten dan Sragen atau sering disebut Solo Raya.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
-
Kapan Gibran menyindir Cak Imin soal IKN? Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyelepet Cak Imin soal rencana pembangunan 40 kota besar. Gibran menyindir Cak Imin ingin bangun puluhan kota besar tetapi menolak IKN "Gus Muaimin ini agak aneh ya, pengen membangun kota seperti Jakarta tapi enggak setuju IKN. Tapi ya monggo lah ya enggak apa-apa," kata Gibran dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
"Concern kami di tahun 2021 ini adalah menjadi pemulihan percepatan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ini menjadi tantangan ke depan mengingat Covod-19 dampaknya bukan hanya ke kesehatan tetapi juga ekonomi," ujar Gibran di Solo, Senin (18/1).
Menurut pengusaha kuliner itu, kerja sama dengan daerah penyangga bisa dimulai dengan dialog antarkepala daerah. Ketujuh daerah eks Karesidenan Surakarta itu, lanjut dia, tidak boleh jalan sendiri-sendiri jika ingin maju.
"Yang penting harus kompak, karena apa yang terjadi di kabupaten lain akan berdampak di Solo. Jangan jalan sendiri-sendiri," katanya.
Gibran menyebut. jumlah penduduk Kota Solo hanya sekitar 500 ribu jiwa. Namun saat siang hari jumlahnya bisa mencapai 5 kali lipat, atau sekitar 2,5 juta jiwa lebih. Artinya, Solo menjadi magnet di daerah sekitar.
"Jelas kita buka komunikasi, hilangkan egosektoral," katanya.
Gibran juga menyoroti permasalahan kebijakan masing-masing kepala daerah yang selama ini terkesan tidak kompak. Salah satunya pembatasan aktivitas anak kecil dan ibu hamil selama pandemi Covid-19.
"Misalnya saja, anak kecil dan ibu hamil dilarang masuk mal, itu sudah diterapkan di Solo, tetapi mereka 'ngeyel' kemudian milih ke mal di luar Solo. Jadi jangan sampai yang ketat hanya Solo tetapi daerah lain tidak," katanya.
Selain meningkatkan kerja sama antardaerah, ia juga akan mengeluarkan sejumlah kebijakan yang bertujuan mengangkat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang saat ini sebagian besar terhantam oleh Covid-19.
Menurut dia, pemulihan ekonomi haruslah dibarengi dengan fasilitasi restrukturisasi kredit untuk UMKM, memperbanyak program padat karya untuk yang terdampak PHK (pemutusan hubungan kerja), dan memberikan kelonggaran retribusi dan pajak untuk UMKM serta membuka peluang akan. "Nanti akan kami siapkan 'creative hub'," katanya.
Keberadaan "creative hub" tersebut, dikatakannya, agar anak muda bisa meningkatkan daya saing dan UMKM di Solo bisa naik kelas dengan memanfaatkan teknologi. Ia juga ingin ada pusat inkubasi bisnis untuk mengembangkan startup, kemudian ada 'co-working space untuk ruang kerja dan kolaborasi, 'creative space' sebagai ruang pameran dan seni, dan yang paling penting adalah 'maker space' sebagai ruang kerja untuk menghasilkan barang jadi.
"Saya ingin ada itu semua, karena sebetulnya anak muda Solo kreatif semua, tinggal diberikan ruang dan panggung," tandasnya.
Mengenai UMKM, ia juga tidak ingin kebijakan pemerintah justru mematikan usaha para pelaku usaha. Menurut dia, selama mematuhi protokol kesehatan maka tidak masalah warung maupun kafe berjualan hingga malam hari.
"Seperti belum lama ini kan sempat viral warung (yang diminta tutup oleh Pemkab Sukoharjo), jangan sampai hal seperti itu terjadi di Kota Solo. UMKM di Kota Solo sudah sangat terpukul karena Covid-19. Pembatasan jam operasional perlu diperketat tetapi jangan membatasi ruang gerak mereka. Warung buka malam tidak masalah tetapi lebih memperbanyak layanan 'delivery', kalau makan di tempat harus dibatasi, itu kan sudah ada di SE juga," pungkas dia.
Baca juga:
Gibran-Teguh akan Ditetapkan Sebagai Wali Kota-Wawalkot Solo Terpilih 21 Januari
Gibran Mengaku Tidak Ditawari Vaksinasi Covid-19
Gibran Tak Termasuk 11 Tokoh Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama, Ini Penjelasan FX Rudy
Jelang Pelantikan, Gibran Sudah Bertemu dengan Organisasi Perangkat Daerah
Gibran Menang Pilkada Solo, PDIP Syukuran Bagikan Ratusan Kambing
12 Jabatan Strategis di Kota Solo Terancam Kosong Hingga Gibran Dilantik