Puluhan warga Natuna jadi korban pesawat Hercules
Pemberangkatan jenazah sempat terkendala karena terjadi korsleting listrik di pesawat Hercules.
Puluhan warga Natuna, Kepulauan Riau, turut menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Selasa (30/6). 27 korban dipulangkan ke kabupaten kepulauan terluar Indonesia itu.
"Kami belum punya jumlah totalnya. Tapi di antara korban, kami mendata terdapat 27 warga yang harus dibawa kembali ke Natuna, sementara yang lain dibawa ke daerah-daerah lain. Ada yang ke Pekanbaru, ada yang ke Sumuti juga," kata Helmi Wahyuda, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Natuna, Kepulauan Riau, di Lanud Soewondo, Medan, Jumat (3/6).
Dari 27 jenazah warga yang diterbangkan ke Natuna itu, terdapat empat personel TNI. Selebihnya merupakan warga sipil dan penduduk asli Natuna, termasuk 12 mahasiswa yang belajar di Pekanbaru, Riau.
Selain empat personel TNI, terdapat empat warga Natuna yang sudah diberangkatkan ke Ranai, Natuna. Lima jenazah lagi direncanakan terbang pada pagi tadi, yaitu Wahyu Rezqi, Robianto, Roslina Wati, Indriana br Sembiring, dan Anggi. Namun, pemberangkatan mereka tertunda karena adanya korsleting pada pesawat Hercules yang akan mengangkutnya.
Kemungkinan jumlah yang akan diberangkatkan ke Natuna hari ini bertambah. Hal ini disebabkan terdapat 14 jenazah yang sudah diidentifikasi dari 23 korban itu. "Yang belum dikenali 9 lagi," jelas Helmi.
Dia menjelaskan, Pemkab setempat telah mengakomodir 38 orang anggota keluarga untuk mengenali dan mendampingi 23 jenazah itu kembali ke Natuna. "Semua akomodasi kami tanggung," jelas Helmi.