Pura-pura belanja online, dua ABG Palembang tipu driver GO-JEK
Dengan modus pura-pura belanja barang melalui online, dua anak baru gede (ABG) wanita inisial PT (18) dan RR (18), sukses menipu sejumlah driver GO-JEK. Dua cewek tomboi itu akhirnya diringkus polisi setelah korbannya melapor.
Dengan modus pura-pura belanja barang melalui online, dua anak baru gede (ABG) wanita inisial PT (18) dan RR (18), sukses menipu sejumlah driver GO-JEK. Dua cewek tomboi itu akhirnya diringkus polisi setelah korbannya melapor.
Kedua tersangka mengakui sudah tiga kali melakukan aksi penipuan tersebut. Modus yang digunakan dengan cara berbagi peran. PT berperan selaku pembeli dan RR sebagai penjual barang melalui aplikasi Go Shop.
-
Siapa yang menggunakan layanan transportasi online di Indonesia? Berdasarkan riset Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022, layanan transportasi online digunakan oleh 80 persen populasi Indonesia.
-
Kenapa daftar pustaka online penting? Media online acap dijadikan referensi karena memang ada banyak informasi dan data valid yang disampaikan ahli dan dibagikan kepada masyarakat secara online. Perkembangan internet mendorong referensi kredibel dari internet semakin banyak.
-
Kapan Gojek menerima penghargaan dari DTKJ? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek menyediakan layanan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan. Selain itu, juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
-
Kapan layanan transportasi online mulai marak di Indonesia? Layanan transportasi online mulai marak di Indonesia sekitar tahun 2014-2015.
-
Mengapa Gojek dianggap sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih? Menurut pernyataan resminya, Selasa (24/9), penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
Saat beraksi, tersangka PT memesan sejumlah barang ke toko online milik tersangka RR. Tersangka PT meminta driver GO-JEK mengambil barang yang dipesan. Begitu tiba di toko online itu, tersangka RR meminta korban melunasi barang yang dibeli tersangka PT.
Setelah barang hendak diantar, tersangka PT menonaktifkan handphone agar tak bisa lagi dihubungi. Sementara korban harus merugi karena terlanjur menyerahkan uang kepada tersangka RR.
"Saya pura-pura beli barang, saya suruh tukang GO-JEK itu ambil barang sama RR. Harga barang itu Rp 180 ribu, aku bilang sudah dibayar Rp 25 ribu, jadi tukang GO-JEK itu bayar ke RR Rp 155 ribu," ungkap tersangka PT di Mapolsek Gandus Palembang, Kamis (1/2).
Sementara tersangka RR mengaku menghabiskan uang hasil penipuan untuk foya-foya bersama teman-temannya. Tindak kejahatan itu mereka lakukan karena belum memiliki pekerjaan.
"Kami memang sengaja kerjasama buat menipu, saya seolah-olah jadi penyedia barang," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Gandus Palembang AKP Aidil Fitriansyah mengatakan, tersangka PT lebih dulu ditangkap setelah bertransaksi di Jalan Ratu Alamsyah Prawira, Bukit, Palembang, Rabu (31/1). Tak lama kemudian, tersangka RR ditangkap dengan barang bukti tujuh helai pakaian. Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman pidana penjara lima tahun.
"Kedua tersangka mengatur strategi untuk menipu korban, biar tidak mudah dilacak mereka pura-pura menjadi pembeli dan penjual barang online," kata dia.
Baca juga:
Komplotan penipu modus kehabisan bensin sasar anak sekolahan di Bekasi
Purnawirawan polisi & Aiptu Donal diduga tipu pecatan anggota polri Rp 150 juta
Driver Grabcar lakukan order fiktif, sebulan dapat Rp 20 juta
Jadi korban ganjal mesin ATM, tabungan Rp 65 juta Agung raib
Buron 10 bulan, DPO kasus penipuan dengan hipnotis di Samarinda diciduk