Puting Beliung Terjang Banyuasin, Ratusan Gardu Listrik Tumbang
Belasan pohon besar tumbang dan menimpa kabel listrik hingga roboh. Bahkan, ada 135 gardu PLN yang turut tumbang dan menutupi jalan umum yang biasa lewati masyarakat.
Warga Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dibuat cemas dengan adanya hujan deras disertai puting beliung di kawasannya, pada Minggu, 22 Desember 2019, siang.
Dari informasi yang diterima, terjangan puting beliung merusak fasilitas umum hingga membuat atap rumah warga beterbangan. Insiden ini terjadi di Kelurahan Sukajadi dan Sukomoro Kabupaten Banyuasin Sumsel.
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Di mana angin puting beliung sering terjadi? Daerah yang berpotensi memiliki kecepatan angin tinggi dan dampak yang ditimbulkan dari angin puting beliung meliputi dataran luas dengan kelembaban tinggi dan perbedaan suhu yang besar, seperti Amerika Serikat bagian tengah dan selatan, khususnya di wilayah Tornado Alley.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Bagaimana angin puting beliung terbentuk? Mekanisme pembentukan angin puting beliung melibatkan perbedaan suhu udara di berbagai lapisan atmosfer, kelembapan udara yang cukup, dan adanya mekanisme pemutaran atau gelombang di atmosfer.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan angin kencang menerjang Desa Watuagung, Kabupaten Semarang? Di Desa Watuagung, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hujan yang turun disertai angin kencang pada Selasa (9/1) sore menyebabkan pohon dan sebuah kendang ayam roboh.
Belasan pohon besar tumbang dan menimpa kabel listrik hingga roboh. Bahkan, ada 135 gardu PLN yang turut tumbang dan menutupi jalan umum yang biasa lewati masyarakat.
Hingga hari Senin (23/12) siang, sebagian rumah yang rusak telah ditutupi sementara dengan spanduk. Sedangkan pohon yang menutup dan tiang listrik masih tergeletak menutupi jalan.
"Saat saya lagi di depan rumah, tiba-tiba ada angin kencang, sedangkan anak saya sedang di dalam rumah. Saya langsung menyelamatkan anak saya, karena atap rumah saya terbang melewati tiga rumah tetangga karena diterjang puting beliung," ujar Asma, warga Perumahan Griya Mutiara Sukomoro RT 40, Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa Banyuasin.
Sama halnya dialami Yuni, warga Kelurahan Sukomoro Kabupaten Banyuasin Sumsel. Dia melihat langsung atap rumah terbang hingga 30 meter. Bahkan, atap rumah yang beterbangan langsung menimpa kabel listrik.
"Saya juga takut atap perumahan itu bisa terbang. Mengerikan sekali untung tidak ada orang di lokasi jatuhnya atap," katanya.
Ada dua rumah warga yang atapnya terbang lepas dan sempat menimpa kabel dan rumah warga lainnya. Usai kejadian tersebut, para warga langsung mengevakuasi pemilik rumah dan meminggirkan atap rumah yang terlepas.
Petugas Kelurahan Sukomoro dan Kelurahan Sukajadi Kabupaten Banyuasin juga sudah telah mendata rumah yang terkena terpaan angin puting beliung, untuk di sampaikan ke pihak kecamatan.
Camat Talang Kelapa Arifin Nasution menuturkan, puting beliung dan banjir yang melanda daerahnya, merupakan fenomena alam yang harus di waspadai masyarakat.
"Kita sudah data berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Banyuasin dan akan segera memberikan bantuan. Kalau untuk banjir kita telah galakkan gotong royong," ujarnya.
Dia juga mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap waspada adanya angin puting beliung ketika hujan tiba. Serta tetap berada di dalam rumah masing-masing.
"Agar tidak banjir, saluran pembuangan air sebaiknya di bersihkan. Kalau yang di pinggiran Jalintim KM 15, hingga malam hari tetap gotong royong dan itu membuat kemacetan," katanya.
Tumbangnya ratusan gardu PLN di Kabupaten Banyuasin Sumsel ini, membuat aliran listrik padam hingga ke Kota Palembang.
Tindakan Sigap PLN
Manager UP3 Palembang, Nanang Prasetyo mengatakan, hujan deras disertai angin kencang Minggu sore menimbulkan dampak kerusakan yang cukup parah di beberapa lokasi. Untuk mempercepat proses perbaikan dan penormalan, personel pelayanan teknik dimobilisasi dari PLN Unit Layanan Pelanggan Sukarami. Turut dibantu juga oleh Tim Ranger dari unit Rivai, Ampera, Mariana, Pangkalan Balai serta Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
"Lebih dari 40 personel yang diterjunkan sejak Minggu malam dan melakukan upaya penormalan dan perbaikan sampai dengan saat ini," ujarnya.
Guna mengurangi dampak dan memperkecil area padam, PLN juga melakukan manuver beban dan pemotongan jalur yang terganggu, baik melalui SCADA maupun secara langsung. Diharapkan lokasi padam dan jumlah pelanggan yang terdampak dapat diminimalisasi sekecil mungkin. Hingga kini, ada 127 gardu dari 135 gardu PLN yang berhasil dinyalakan.
"Progress penormalan sudah mencapai 94 persen, tinggal tersisa delapan gardu yang masih padam karena perlunya penggantian tiang dan material utama lainnya. Tim berupaya maksimal agar semua bisa kembali menyala malam ini dan semoga ke depan bisa lebih aman," ungkapnya.
PLN juga mengimbau kepada masyarakat, untuk dapat mengizinkan pemangkasan atau pemotongan pohon yang dapat berpotensi mengganggu jaringan listrik.
Serta kepada pihak-pihak terkait agar membantu menginformasikan jika terdapat pohon, baliho, atau umbul-umbul. Yang mana, jika ada angin kencang berpotensi roboh terkena jaringan listrik.
Reporter: Nefri Inge
Sumber: Liputan6.com