PWNU Jatim minta keterlibatan aktif organisasi Muslimat NU dalam pilkada dihentikan
"Maka PWNU Jatim meminta untuk segera dihentikan dan ditertibkan agar marwah organisasi tetap terjaga," kata KH M Hasan Mutawakkil Alallah.
Memasuki tahun politik, marwah jam’iyah harus tetap dijaga. Seluruh komponen NU hendaknya lebih memilih sikap netral, termasuk pada perhelatan pemilihan kepala daerah. Atribut dan struktur organisasi jangan sampai digunakan untuk kepentingan sesaat.
Hal tersebut disampaikan sejumlah kiai di jajaran syuriah dan tanfidziyah PWNU Jawa Timur kepada fungsionaris PW Muslimat NU Jatim. Pertemuan berlangsung di ruang rapat kantor setempat, Selasa (13/3).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada di Jawa Timur akan melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari."Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
KH Ali Masyhuri pada kesempatan pertama melakukan klarifikasi dan memberikan arahan atas tindakan Muslimat NU yang ditengarai menggunakan organisasi untuk mendukung salah satu pasangan pada pemilihan Gubernur Jatim mendatang. "Jangan sampai NU maupun Banomnya dikorbankan untuk kepentingan politik," kata Wakil Rais PWNU Jatim ini.
Dalam pandangan Pengasuh Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo tersebut, yang justru harus diselamatkan adalah keberadaan NU. "Dari awal, NU melarang menggunakan simbol dan atribut untuk politik," tandas Gus Ali, sapaan akrabnya. Kalaupun akan memberikan dukungan, maka hal tersebut bersifat pribadi, bukan organisasi, lanjutnya.
Sedangkan KH Anwar Iskandar menambahkan bahwa dukungan para kiai NU kepada H Saifullah Yusuf merupakan ijtihad. "Itu sudah melalui serangkaian istikharah dan musyawarah mulai dari Ploso, Lirboyo, Sidogiri, hingga di Bumi Shalawat," kata Wakil Rais PWNU Jatim ini.
Artinya, apa yang kemudian menjadi pilihan para kiai tidaklah datang tiba-tiba atau grusa grusu. "Maka, ini tentunya butuh disampaikan, tujuannya untuk kemaslahatan umat dan nahdliyyin," tandasnya.
Menurutnya, harus ada pembagian tugas di antara kader NU. Seperti H A Halim Iskandar sebagai Ketua DPRD Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menjadi gubernur, sedangkan Khofifah selaku menteri.
Pada rapat yang dipimpin KH Syafrudin Syarif tersebut, Ketua PWNU Jatim menyampaikan beredarnya laporan bahwa Muslimat NU telah menggunakan atribut NU dan struktur yang dimiliki untuk kepentingan politik praktis. "Maka PWNU Jatim meminta untuk segera dihentikan dan ditertibkan agar marwah organisasi tetap terjaga," kata KH M Hasan Mutawakkil Alallah.
Mendapatkan masukan dari fungsionaris PWNU Jatim tersebut, Ny Hj Masrurah mengaku khilaf. Termasuk atas kejadian keluarnya surat tugas kepada PC Muslimat NU Kabupaten Malang dan lainnya untuk mendukung pasangan lain.
"Dan kami berjanji akan mematuhi semua arahan dan perintah PWNU Jatim dan siap menerima sanksi organisasi," kata Ketua PW Muslimat NU Jatim ini.
Rapat ini dibuka oleh KH Anwar Manshur selaku Rais Syuriah PWNU Jatim. Sedangkan dari PW Muslimat NU Jatim tampak hadir, Nyai Hj Istibsyarah dan jajaran pengurus harian lainnya.
(mdk/hhw)